Minggu, 11 November 2012

Rangsang Aku Secara Seimbang (Kanan & Kiri)


            Akhir pekan ini saya mengikuti sebuah seminar yang diadakan oleh TARA Nature Epa, sebuah distributor suplemen kesehatan asal Bandung. Seminar tersebut bertempat di Hotel Poroliman Jl. Bhakti nomor 5 Kudus, dengan tema “Mengoptimalkan Fungsi Otak Kiri dan Kanan Dengan Nutrisi dan Pola Asuh yang Tepat untuk Mencerdaskan dan Meningkatkan Kreativitas Anak“ yang disajikan oleh Prof. Dr. A Purba, dr. M. Sc. AIFO. Beliau adalah Guru besar fakultas kedokteran UNPAD.

            Dari kegiatan hari Sabtu tersebut dapat saya sajikan kembali dalam sebuah ikhtisar sebagai berikut ini yang kemudian diharapkan dapat memberikan manfaat pemahaman tentang otak kanan dan kiri :

            Prof Purba mengungkapkan bahwa rata-rata anak di Indonesia merupakan anak yang berkembang dengan otak kiri. Hal ini erat kaitannya dengan pola pendidikan di negara kita yang masih terlalu menonjolkan aspek kognitif. Prestasi hasil belajar yang gemilang sering sekali dihubungkan dengan kecerdasan “super”. Namun hal ini perlu kita renungkan secara mendalam.
            Seorang anak dilahirkan dengan potensi yang berbeda-beda. Seorang anak selalu mendapat nilai akademik yang rendah bukan berarti dia tidak pintar, hanya saja dia mungkin tidak menyukai bidang akademik tersebut. Mungkin saja dia mempunyai bakat dibidang lain, misalnya olah raga, seni, bahasa, organisasi. Jadi tidak semua kemampuan selalu diukur berdasarkan akademik terutama matematik dan ilmu-ilmu sains lainnya. Kembangkan kemampuan anak sesuai bakat yang dimilikinya, sedangkan untuk menyeimbangkan fungsi otak yang lain maka anak perlu diperkenalkan/dibimbing untuk mengetahui pelajaran tersebut. Tentunya tidak perlu menjadi level “ahli” bukan? Cukup untuk menyeimbangkan antara kanan dan kiri.
            Kecepatan informasi dari satu sel otak ke sel otak yang lain tergantung pada:
1.      Jumlah sel otak.
2.      Jumlah serabut-serabut otak.
3.      Jumlah reseptor.
4.      Jumlah Neurotransmitter.
Terdapat fakta yang menarik yaitu jika otak tidak sering digunakan untuk berpikir maka lama kelamaan fungsi otak tersebut akan menurun dan lama-lama mati (tidak berfungsi). Jadi mari kita dengan semangat yang selalu membara senantiasa menggunakan otak kita untuk berpikir. Semakin sering digunakan, maka fungsi otak akan semakin bagus.
No.
Spesifikasi
Otak Kiri
Otak Kanan
1.
Kecerdasan/Logika
Kreatifitas
2.
Sekuansial Sistematis
Dapat bekerjasama
3.
Linear
Imajinatif
4.
Analitis
Konseptor
5.
Matematis
Acak/tidak teratur
6.
Teknis
Intuitif
7.
Konservatif
Holistik
8.
Perencanaan
Sintesis
9.
Organization
Perasaan
10.
Administratif
Kesadaran spasial
11.
Pemecahan Masalah
Pengenalan bentuk/pola
12.
Bahasa
Musik / seni
13.
-
Kepekaan warna
14.
-
Kreasi / daya cipta
15.
-
Visualisasi
16.
-
Spiritual
            Beliau mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan dan kreativitas:
1.      Genetik, memberikan kontribusi sebesar 40-50%.
2.      Asupan gizi, memberikan kontribusi sebesar 30-40%. (Konsumsi AA & DHA !!!)
3.      Lingkungan, memberikan kotribusi sebesar 10-20%.
           
            Oleh sebab itu orang tua harus memahami 3 golongan kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang yang optimal:
1.      Kebutuhan Fisis Biomedis (Asuh)
Pangan (gizi/nutrisi), perawatan kesehatan, kesegaran jasmani, sandang, papan.
2.      Kebutuhan emosi/kasih sayang (Asih)
Hubungan yang selaras antara Ibu, Bapak dan anak.
3.      Kebutuhan akan Stimulasi otak (Asah)
Pelajaran pada pendidikan formal dan non formal.
            Renungan 4 tipe orang tua:
1.      Tinggi kasih tetapi rendah disiplin, menyebabkan anak manja/kurang ajar.
2.      Rendah kasih tetapi tingi disiplin, menyebabkan anak menjadi pemberontak.
3.      Rendah kasih dan rendah disiplin, menjadikan anak mudah menyepelekan.
4.      Tinggi kasih dan tinggi disiplin, menjadikan anak unggul.
            Sebagai orang tua / guru, tidak diperkenankan memarahi anak / siswa. Ketika seorang anak dimarahi maka ia akan tegang dan meningkat hormon adrenalinnya yang menyebabkan aliran darah tidak dapat lancar ke otak karena saraf-saraf otak menciut sehingga anak tidak dapat berpikir secara tepat. Stress dapat menghambat pengeluaran Neurotransmitter.
            Peran guru dalam meningkatkan kecerdasan dan kretivitas anak:
1.      Beban pembelajaran tidak terlalu berlebihan.
2.      Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
3.      Pendidikan yang demokratis.
4.      Mendorong siswa senang belajar.
            Prof. Purba juga menyinggung mengenai perkembangan dan pertumbuhan fungsi otak. Awal kehidupan yang aktif otak kanan yaitu pada saat anak usia 0 sampai 6 tahun. Sedangkan untuk otak kiri mengikuti perkembangan otak kanan. Inilah yang menjadi dasar bahwa pembelajaran anak usia PAUD atau TK hendaknya jangan mengarah kepada pembelajaran membaca&menghitung. Ini sangat tidak tepat. Seharusnya yang diutamakan adalah pengembangan otak kanannya dengan jalan belajar melalui bermain. Perbanyaklah intensitas bermain pada anak usia 0-6 tahun karena ini adalah usia penting yang sangat menentukan perkembangan anak sampai ia tua nanti. Bermain sangat efektif untuk meningkatkan kretivitas anak. Peranan guru adalah menyampaikan makna yang terkandung dalam permainan.
            Demikianlah yang dapat menjadi bahan renungan kita sebagai orang tua / guru. Jika kita paham dan dapat merawat tumbuh - kembang anak maka niscaya bangsa Indonesia akan memiliki SDM yang berkualitas. Kita harus selalu ingat, jangan terlalu menonjolkan otak kiri. Otak kanan mempunyai prosentase yang lebih besar di bandingkan otak kiri dalam menyokong keberhasilan, yaitu 80%.