Rabu, 09 Juli 2014

Memilih Sekolah Berkualitas

            Kita selalu menemukan hal unik ketika membahas mengenai bagaimana sebenarnya sekolah yang berkualitas. Hal ini saya rasa tepat untuk kita kaji bersama mengingat tahun ajaran baru akan dimulai beberapa bulan lagi dan saat ini masing-masing sekolah sudah mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan penerimaan peserta didik baru.
             Seluruh rangkaian kegiatan tersebut tentunya berujung pada orang tua sebagai orang yang akan memilih dimana anak disekolahkan. Di awal saya katakan kita akan banyak menemui hal unik misalnya sebagai berikut, ada pendapat bahwa sekolah yang berbiaya mahal adalah sekolah yang bermutu bagus. Jika memang benar demikian lantas apakah kemudian sekolah yang memasang tarif terjangkau bahkan yang bertuliskan bebas uang gedung adalah kategori sekolah yang sebaliknya?
            Sebagai orang tua pasti berkeinginan anaknya memperoleh pendidikan yang terbaik. Namun tidak dipungkiri bahwa faktor yang menjadi pertimbangan orang tua sangat banyak. Seperti halnya masalah biaya, lingkungan, reputasi sekolah, harapan setelah anak lulus merupakan hal yang dipikirkan orang tua sebelum memantapkan pilihan pada satu sekolah. Jangan sampai orang tua telah mengeluarkan biaya banyak tetapi merasa salah pilih.
            Sekolah yang berkualitas oleh Syafaruddin (2002: 91) dapat kita sebut sebagai sekolah yang efektif. Dimana terdapat tiga sudut pandang yang dapat mengkategorikan sekolah sebagai sekolah yang efektif. Pertama, organisasi sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi efektivitas kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru, dukungan staf yang baik, pembiayaan yang cukup, sarana prasarana yang memadahi serta iklim sekolah yang baik. Sedangkan faktor eksternal meliputi dukungan dewan sekolah, industri, pemerintah dan masyarakat.
            Kedua, interaksi kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru bermuara pada pencapaian tujuan pendidikan. Ketiga, hasil atau prestasi yang dapat diukur dan dapat dikaitkan dengan mutu. Dari ketiga sudut pandang tersebut orang tua dapat menilai sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh sekolah dalam mencapai kategori sekolah efektif. Untuk dapat menilai semua hal tersebut maka sudah tentu orang tua perlu mendapatkan sumber informasi yang jelas.
Fungsi Ganda
            Terkait dengan sumber informasi, orang tua dapat mengatakan sekolah tersebut berkualitas atau tidak biasanya berawal dari opini yang berkembang di masyarakat. Opini ini merupakan penilaian atas apa yang dicerminkan sekolah dan mampu ditangkap oleh masyarakat. Dari ketiga sudut pandang yang telah disebutkan di atas saya melihat hal ini mempunyai fungsi ganda. Selain sebagai tolok ukur orang tua untuk menilai sekolah, sisi lainnya yaitu dapat digunakan oleh pihak sekolah untuk memperbaiki diri.
            Maksudnya adalah sebagai berikut, jika sekolah ingin dipandang sebagai sekolah yang berkualitas maka semua faktor yang telah disebutkan tadi harus dipenuhi dan dilaksanakan terlebih dahulu dengan baik. Perbaikan manajemen perlu dilakukan terus menerus sehingga sekolah memiliki kemantapan program. Pengelolaan yang baik serta program-program yang bermutu selanjutnya dapat disebut sebagai keunggulan yang dimiliki sekolah.
Ketika semua telah dilaksanakan dengan baik, maka selanjutnya sekolah berkewajiban untuk mempublikasikan keunggulan tersebut kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan manfaat jangka panjangnya masyarakat akan mengetahui kualitas yang dimiliki sekolah sehingga mempercayakan pendidikan anak kepada sekolah kita.
Publikasi atau promosi inilah yang saya rasa sampai saat ini masih belum mampu dilakukan oleh sekolah dengan sempurna. Ketika mendekati tahun ajaran baru seperti sekarang, di tepi jalan kita melihat banyak sekali spanduk dari berbagai sekolah. Selain itu ada juga kegiatan presentasi ke sekolah-sekolah, serta pembagian brosur kepada para siswa yang baru lulus. Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar prosentase keberhasilan menarik minat siswa untuk mendaftar di sekolah kita dengan cara tersebut?
Bukan berarti cara-cara tersebut tidak perlu dilakukan, hanya saja yang lebih penting untuk dilakukan adalah menemukan cara publikasi keunggulan sekolah secara kontinyu bukan hanya saat menjelang tahun ajaran baru. Cara-cara tersebut tentunya harus lebih efektif. Beberapa cara lain misalnya mengadakan open house yang diisi dengan lomba-lomba antar sekolah, bazaar, serta tampilan hasil kreasi siswa.
Jika cara tersebut dinilai memerlukan biaya yang besar sekolah dapat menggunakan model yang berbasis IT, contohnya dengan memanfaatkan layanan internet kita dapat membuat website, blog, bahkan akun jejaring sosial sekolah. Melalui cara tersebut kita dapat dengan mudah menginformasikan kepada masyarakat seluruh kegiatan dan program yang dimiliki sekolah.
Semua cara tersebut bertujuan untuk mempermudah orang tua dalam memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Namun publikasi yang dilakukan tentunya harus berdasarkan realita yang ada. Untuk menuju sekolah yang memiliki kegiatan pembelajaran yang bagus, sarana dan prasarana memadahi memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun jika sekolah mampu mengoptimalkan perannya dengan membangun kerja sama dengan pihak lain, maka biaya pendidikan yang terjangkau dan memiliki kualitas sekolah yang bagus bukanlah impian belaka.