Tulisan
ini berawal ketika salah seorang adik saya yang sedang mendapatkan tugas untuk
menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) bertanya mengenai bagaimana
caranya untuk menilai siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran dengan metode
diskusi.
Metode
pembelajaran dengan diskusi merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk
berpikir kritis melalui satu kajian studi kasus yang diangkat dan dibicarakan
bersama. Metode ini menuntut siswa untuk aktif mengeluarkan pendapat sehingga
kemampuan berbicara (menyampaikan pendapat) serta kemampuan analisisnya dapat
berkembang.
Karena
diskusi ini biasanya dilaksanakan bersama-sama dan tentunya kedalaman analisis
masalah tiap siswa berbeda, maka terkadang guru kesulitan untuk memberikan
penilaian kepada masing-masing siswa (hal ini dikarenakan banyaknya jumlah
siswa dalam kelas tersebut).
Terkait
dengan hal tersebut berikut ini adalah hasil saya membaca buku dari Prof.
Jogiyanto HM., Akt., MBA., Phd (dosen FE UGM) yang berjudul “Filosofi,
Pendekatan dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus”. Pada bagian awal beliau mengemukakan
bahwa guru dalam mengevaluasi isi atau jalannya diskusi dari apa yang
disampaikan oleh siswa, guru dapat menilai dari beberapa hal berikut ini:
1. Ketepatan
pendekatan yang dipilih oleh siswa untuk memecahkan masalah.
2. Kualitas
dari analisis untuk mendukung solusi.
Selanjutnya
beliau membahas mengenai kontribusi masing-masing siswa dalam jalannya dikusi.
Nilai partisipasi siswa didasarkan pada seberapa besar kontribusi siswa
tersebut didalam diskusinya. Siswa yang berhasil adalah siswa yang memberikan
kontribusi terbanyak. Kontribusi siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(179):
1. Kontribusi
terbaik (Outstanding Contributor)
Kontributor ini
menunjukkan persiapan yang sempurna. Ide-ide yang ditawarkan biasanya sangat
bernilai dan juga menyediakan arah diskusi untuk kelas. Argumen-argumennya
mempunyai isi dan disajikan secara persuasi. Apabila siswa ini tidak ada dalam
anggota diskusi maka kualitas dari diskusi akan menurun dengan sangat
signifikan.
2. Kontributor
baik (Good Contributor)
Penjelasan kontributor
ini sama dengan Outstanding Contributor, hanya
saja perbedaannya tipis sekali. Yaitu pada aspek penyediaan arah diskusi dan aspek
kehadirannya dalam forum. Pada aspek penyediaan arah diskusi, Good Contributor sifatnya kadang-kadang.
Sedangkan pada aspek kehadiran, seandainya Good
Contributor tidak hadir dalam forum tersebut maka kualitas diskusi akan
menurun secara berarti.
3. Kontributor
cukup (Adequate Contributor)
Kontributor ini
mempunyai persiapan yang memuaskan. Ide-ide yang diberikan biasanya bernilai
dengan menyediakan pendalaman yang umumnya baik tetapi jarang menyediakan arah
diskusi. Argumentasi-argimentasinya kadang-kadang diberikan dan mempunyai isi
yang cukup dan kadang-kadang disajikan secara persuasi. Seandainya siswa ini
tidak hadir di kelas maka kualitas diskusi akan menurun sedikit. Hal ini
menunjukkan siswa ini walaupun memberi kontribusi tetapi sedikit bagi kelas.
4. Tidak
berpartisipasi (Non Participant)
Siswa ini hanya
berbicara sedikit atau sama sekali diam di kelas. Oleh karena itu tidak ada
cukup alasan untuk mengevaluasinya. Seandainya siswa ini tidak hadir dalam
diskusi, maka kualitas diskusi tidak akan menurun sama sekali.
5. Kontributor
tidak memuaskan (Unsatisfactory
Contributor)
Kontributor ini
menunjukkan persiapan yang tidak cukup. Ide-ide yang ditawarkan jarang bernilai
atau malah membingungkan. Pendalaman jarang diberikan dan jika ada jarang
menyediakan arah diskusi. Argumentasi-argumentasinya jarang diberikan dan jika
ada biasanya hanya meniru yang lainnya. Seandainya siswa ini tidak hadir dalam
diskusi maka kualitas diskusi malah akan meningkat. Hal ini menjelaskan bahwa
kontributor semacam ini tidak memberi kontribusi malah mengganggu.
Selanjutnya
kriteria kontributor tersebut dapat ditransformasikan kedalam skala penilaian
untuk memberikan nilai kepada siswa. Misalnya Kontributor Terbaik (Outstanding Contributor) diberi skala 4
atau A, Kontributor baik (Good
Contributor) diberi skala 3 atau B, Kontributor cukup (Adequate Contributor) diberi skala 2 atau C, Tidak berpartisipasi (Non Participant) diberi skala 0,
Kontributor tidak memuaskan (Unsatisfactory
Contributor) diberi skala -1. Nilai
1 atau D tidak diberikan dengan alasan jika siswa sudah berpartisipasi maka
minimal nilainya C, kecuali tidak memuaskan dengan nilai minus tentunya.
Tabel 1. Contoh daftar nilai diskusi mata pelajaran
Ekonomi
No.
|
Nama
|
Diskusi ke-
|
∑
|
Nilai
|
||
1
|
2
|
3
|
||||
1.
|
Joko Siswanto
|
3
|
3
|
3
|
9
|
B
|
2.
|
Lucas Yudha S
|
3
|
3
|
4
|
10
|
A
|
3.
|
Muslim
|
4
|
4
|
4
|
12
|
A
|
4.
|
Supriyono
|
4
|
3
|
3
|
10
|
A
|
5.
|
Taufiqana NR
|
4
|
3
|
4
|
11
|
A
|
Keterangan:
≤
12:A, ≤ 9:B, ≤ 6:C.
|
Penutup:


Daftar Pustaka:
Jogiyanto. 2006. Filosofi Pendekatan dan Penerapan
Pembelajaran Metode Kasus. Yogyakarta:
Andi
Special
thanks to: Joko Siswanto, Muslim.