Senin, 08 Juli 2013

SMK Semakin Bisa!


            Tahun ajaran baru akan segera dimulai pertengahan bulan depan. Proses penerimaan peserta didik juga sudah berjalan. Setelah dinyatakan lulus, siswa SMP/MTs kini berjuang mendapatkan sekolah yang mereka idamkan.
            Siswa lulusan SMP/MTs yang akan melanjutkan kejenjang berikutnya dihadapkan pada dua pilihan antara sekolah umum (SMA/MA) atau sekolah kejuruan (SMK). Pemilihan kedua jenis sekolah tersebut sepenuhnya adalah hak dari orang tua dan anak. Memilih SMA atau SMK pada hakikatnya lebih dari sekedar menimbang-nimbang apakah kelak anak akan melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi ataukah tidak, tetapi juga menimbang potensi yang dimiliki anak.
            Dilihat dari karakteristik pembelajarannya, SMA dan SMK jelas jauh berbeda. Pembelajaran di SMA kental dengan pendalaman tentang teori-teori, sedangkan SMK mempunyai sisi pembelajaran yang diarahkan lebih banyak praktek untuk menambah keterampilan. Hal ini berkaitan dengan desain SMK sebagai sekolah kejuruan yang mempersiapkan siswanya siap kerja.
            Terlalu sempit jika kita mengartikan siap kerja berarti jalur terakhir untuk menempuh pendidikan. Jenis pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya pendidikan formal saja, masih ada pendidikan non formal dan informal. Semangat untuk belajar jangan diputus begitu saja dengan predikat lulus. Guru dan orang tua harus mampu mendorong minat anak untuk selalu belajar dari manapun asalnya sumber ilmu tersebut.
Pemetaan Bakat
            Kebingungan yang dialami anak dan orang tua dalam menentukan jalur pendidikan yang akan dipilih salah satunya disebabkan kurangnya pengenalan terhadap potensi diri yang dimiliki oleh anak. Pemetaaan potensi diri ini sangat penting untuk mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan masa depan anak, seperti pendidikan dan profesi yang cocok kelak.
            Setiap anak lahir dan berkembang dengan potensi yang berbeda-beda. Potensi yang dimiliki anak perlu mendapatkan bimbingan yang tepat agar potensi tersebut dapat berkembang secara optimal. Namun sebelum kita mengembangkan potensi, kita harus tahu potensi apa yang dimiliki. Sayangnya sampai saat ini masih dijumpai orang tua yang kurang memperhatikan tentang penggalian potensi anak. Terkadang apa yang dipilihkan untuk anak terkesan karena keinginan dari orang tua, atau sudah sesuai keinginan anak tetapi tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
            Seandainya dari usia sekolah dasar perkembangan anak selalu dipantau, setidaknya usia SMP orang tua telah mampu menangkap potensi yang dimiliki anak. Sehingga pada saat anak lulus SMP mereka akan tahu kemana tujuan berikutnya, sekolah umum atau sekolah vokasi. Semakin dini orang tua mampu menemukan potensi anak, maka akan semakin bermanfaat pula dalam hal persiapan pengembangan potensi tersebut.
            SMK saat ini bukan lagi menjadi sekolah “nomor dua”. SMK merupakan tempat pengembangan bagi siswa yang memiliki kemampuan khusus. Hal yang perlu sekolah sadari adalah bagaimana membangun sistem pembelajaran SMK yang benar-benar mematangkan kemampuan khusus tersebut. Sehingga idealnya ketika lulusan SMK berminat memperdalam ilmunya ke perguruan tinggi, mereka akan memilih jurusan yang sejalur dengan program keahliannya di SMK. Sedangkan jika mereka orientasinya langsung bekerja, maka kemampuan yang mereka miliki sudah benar-benar matang dan menjadi pribadi yang berkualitas.
            Pemerintah saat ini banyak memberikan program subsidi dan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Fasilitas tersebut harus dimanfaatkan oleh lulusan SMK yang berminat melanjutkan ke perguruan tinggi tetapi terkendala faktor biaya. Bagi mereka yang berniat terjun ke dunia kerja, dapat mengembangkan ilmunya melalui balai latihan kerja (BLK) yang terdapat di kota masing-masing.
            Jadi mau kuliah atau bekerja, SMK memberikan semua kesempatan tersebut. Jadilah orang yang spesialis, orang yang memahami ilmu pengetahuan secara mendalam. Hal terpenting adalah memelihara semangat agar selalu mengembangkan ilmu yang dimiliki.