Memasuki
bulan Agustus kita melihat sepanjang jalan gang-gang kampung meriah dihias
dengan bendera dan kerlap-kerlip lampu beraneka warna. Tidak ketinggalan gapura
akses masuk gang juga nampak cantik hasil paduan cat dan tulisan semangat
kemerdekaan.
Tidak
tanggung-tanggung, sebagian warga memanfaatkan waktu dengan baik disela-sela
kesibukannya. Tidak jarang kita melihat ada yang menghias gang ketika malam
hari, ada juga yang melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan ketika hari
Minggu. Bahkan ada juga yang sore hari menyempatkan keliling dari rumah ke
rumah menggalang dana untuk kegiatan Agustusan.
Bulan
Agustus memang menjadi bulan yang spesial untuk bangsa kita. Tidak hanya
tampilan fisik gang-gang kampung yang berubah, para pemuda Karang Taruna juga
telah mempersiapkan sederet acara untuk tambah menyemarakkan bulan Agustus ini
dengan berbagai lomba, termasuk mengadakan doa bersama pada malam 17 Agustus.
Apa
yang dapat kita maknai dari seluruh hingar-bingar menjelang peringatan hari
kemerdekaan ini? Sebagai seorang warga negara Indonesia, khususnya sebagai
warga Jawa Tengah yang kental dengan karakter guyub rukun. Hal di atas
menandakan bahwa semangat cinta tanah air jelas masih terdapat dalam masyarakat
kita. Rasa cinta tanah air yang selanjutnya dapat menggerakkan rasa kebersamaan
dan gotong royong.
Di
tengah ramainya bursa pemilihan kepala daerah, reshuffle kabinet serta keadaan perekonomian yang semakin tidak
menentu, harapan-harapan untuk menuju perubahan yang lebih baik tentunya masih
ada. Untuk para pemimpin bangsa yang memiliki kewenangan dalam berbagai bidang,
mari kita resapi bagaimana mereka para warga yang berada jauh di bawah garis pengelolaan
pemerintahan betapa mereka masih menyimpan optimisme suatu saat nanti negera
kita ini akan mampu keluar diposisi yang sulit seperti saat ini.
Bersatu
Beberapa
waktu kedepan Jawa Tengah akan memasuki masa sibuk memilih para calon pemimpin
daerah. Saat ini atmosfer pemilihan kepala daerah dapat dengan mudah kita
jumpai disudut-sudut kota bahkan hingga disudut media sosial. Mereka yang maju
menjadi calon pemimpin merupakan salah satu putra putri terbaik yang dimiliki
daerah. Semoga ketika nanti sudah mendekati hari H, tidak kita jumpai kampanye
hitam yang saling menjatuhkan seperti saat pemilihan presiden waktu lalu.
Sebuah
fakta yang sulit untuk dibantah adalah, tujuan mencalonkan diri dalam bursa
pemilihan kepala daerah tentunya untuk berperan secara langsung dalam
mengembangkan tata kelola dan potensi daerah. Hal itu nampak pada visi dan misi
para calon. Saya meyakini ini sebagai tujuan yang sungguh mulia. Begitu
mulianya tujuan tersebut tentu tidak dengan mudah digadaikan dengan kepentingan
pribadi atau kepentingan kelompok.
Saya
juga meyakini setiap calon memiliki pandangan masing-masing tentang bagaimana
memajukan daerahnya menjadi daerah yang unggul dan mampu berdikari. Masyarakat
yang kemudian akan menilai seberapa efektif cara-cara yang akan ditempuh oleh
para calon pemimpin daerah. Jika keyakinan saya memang benar maka nanti bagi
pihak yang mendapatkan juara kedua dan seterusnya dalam pemilihan kepala
daerah, masih tetap akan memajukan daerahnya melalui lahan yang berbeda. Lahan
yang tersedia bukan hanya sebatas harus menjadi kepala daerah saja bukan?
Serangkaian
aturan main untuk menjaga kompetisi berjalan fair tetap harus selalu diupayakan. Namun serangkaian aturan main
tersebut tentunya menjadi rambu-rambu pembatas, yang terpenting adalah
bagaimana para calon mau untuk mematuhi dan membuktikan bahwa mereka adalah
putra putri daerah yang layak menjadi contoh sebelum nanti benar-benar memiliki
posisi pemimpin daerah.
Dari
para warga yang bergotong-royong menyemarakkan kampungnya saat moment Agustusan, kita dapat mengambil
pelajaran bahwa siapapun kita dan siapapun orang-orang yang ada di sekeliling,
kita memiliki tujuan yang sama. Tujuan untuk membawa perubahan demi kepentingan
bersama. Para calon pemimpin daerah yang nantinya akan terpilih, kelak ketika menjalankan
tugas ingatlah para warga yang berada di bawah kepemimpinan Anda. Mereka tidak menginginkan
kelak Anda berseteru dengan jajaran yang Anda miliki, mereka menginginkan Anda
dapat bersatu, menghilangkan kepentingan lain selain kepentingan daerah.
Fakta sejarah
menunjukkan para pemimpin di era kemerdekaan mampu mencontohkan dengan sempurna
bagaimana mereka bersatu untuk kepentingan bangsa. Sampai saat ini kita masih
mengharapkan sosok pemimpin dan iklim politik seperti itu lahir kembali. Melalui
moment peringatan hari kemerdekaan
Indonesia yang ke-70 ini semoga semangat para pemimpin yang terdahulu tetap
mengalir didarah anak bangsa. Dirgahayu Republik Indonesia ke-70. Ayo kerja berbakti
pada negeri sesuai posisi kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar