Minggu, 05 Desember 2010

Lubang Resapan Biopori




Pada era sekarang sudah sangat terasa sekali adanya Global Warming yang sangat parah. Hal ini dapat kita rasakan dengan adanya perubahan cuaca yang tidak menentu dan sering terjadinya cuaca ekstrim. Global warming diakibatkan oleh peningkatan suhu bumi yang semakin meningkat. Hal ini sangat berkaitan erat dengan aktivitas atau kegiatan manusia salah satunya dibidang perekonomian. Pendirian gedung-gedung perkantoran yang tidak memperhatikan lahan hijau, pengurangan daya serap air oleh tanah yang dikarenakan pembangunan, dan penggundulan hutan yang makin marak dengan dalih pemanfaatan kayu sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia.

Sudah sewajarnya apabila kita mulai risau dengan keadaan sekarang yang seperti itu. Kita harus peka terhadap segala perubahan alam yang terjadi. Pemeliharaan alam bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja. Kitapun juga mempunyai bagian untuk melestarikan alam dan segala sesuatunya. Kesadaran masyarakat harus dipupuk mulai sekarang. Kita tidak perlu menunggu bumi semakin hancur. Perbanyaklah ruang hijau terbuka. Contoh saja kota Jakarta yang tiap tahun ruang hijau terbuka semakin menurun, bahkan pada sekarang ini telah turun mencapai angka 30% dari target yang telah ditetapkan yaitu paling tidak 70% dari wilayah pemukiman. Hal ini mengundang rasa keprihatinan dari banyak pihak. Daya serap tanah yang buruk akan mengakibatkan genangan air yang tidak cepat terserap oleh tanah. Dengan curah hujan yang semakin tinggi maka akan menyebabkan bencana banjir tidak dapat dielakkkan. Pembuatan saluran banjir kanal memang kerap kali dianggap sebagai solusi. Namun hal tersebut merupakan solusi jangka pendek. Kita perlu memikirkan solusi jangka panjang, hal yang paling sederhana untuk dilakukan adalah mari kembali ke Basic. Mari berikan yang terbaik untuk alam. Alam selama ini telah memberikan apa yang dimilikinya untuk kita, sudah saat nya kita memulihkan alam.

Penanaman pohon telah sering digembar-gemborkan. Rupanya hal tersebut juga telah mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Semua telah sadar akan pentingnya hijau daun untuk paru-paru kita. Salah satu yang sedang mengalami proses pengenalan adalah lubang resapan atau Biopori. Biopori atau lubang resapan adalah lubang yang dibuat ditanah (seperti lubang golf) yang berfungsi untuk mengurangi genangan air. Lubang resapan Biopori dibuat dengan alat Biopori yang terbuat dari besi dan berbentuk seperti huruf T dengan mata bor diujung. Spesifikasi alat Biopori :
Ukuran bor : tinggi 20 cm, diameter 10 cm.
Bahan bor : besi disepuh.
Stang putar : pipa galvanis anti karat, panjang 25 cm, diameter 2,5 cm.
Tangkai : pipa galvanis anti karat, panjang 120 cm, diameter 2,5 cm.
Spesifikasi dapat berubah untuk perbaikan atau kenyamanan.

Fungsi dan manfaat lubang resapan Biopori :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

Tempat yang dapat dibuat lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.

Cara pembuatan lubang Biopori resapan air :
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).

 Jangan menunggu instansi, sekolahan, kampus untuk menggerakkan anda membuat lubang Biopori. Anda harus mempunyai tekat dan kesadaran dalam diri akan pentingnya alam. Selamat mencoba……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar