Sabtu, 30 Juli 2011

Harga Yang Harus Di Bayar Dari Sebungkus Rokok

Sungguh ironis ketika kita melihat anak-anak usia SMP telah memegang rokok ditangan mereka. Yup itulah realita. Sekarang ini setiap anak yang sudah mulai menginjak remaja mereka sangat rentan sekali terhadap godaan merokok. Sering kita menemukan mereka saat bersama teman-temannya yang masih lengkap mengenakan seragam sekolah merokok sambil asyik bercanda tawa.

Tidak dipungkiri godaan tersebut datang bersamaan saat mereka mulai banyak mengenal teman. Pergaulan yang semakin luas dan tentunya terdapat ajakan atau hanya sekedar meniru teman-temannya yang telah merokok. Berawal dari coba-coba dan karakter mereka yang memang masih labil mengantarkan mereka kegerbang “asap kematian”. Lingkungan mempunyai peran yang sangat kuat dalam membentuk karakter seorang anak. Pengawasan orang tua memang sangat diperlukan sekali sebagai kontrol dan pembimbing mereka kearah yang benar. Pada saat pertama kali mereka merokok memang dilakukan secara tersembunyi dan tak ada orang yang tahu kecuali teman sepermainan mereka. Remaja sangat pintar dalam merahasiakan atau memendam apa yang mereka tidak ingin ceritakan kepada orang lain. Termasuk kepada orang tua, apalagi dalam hal merokok. Mereka tahu hal itu sangat dilarang oleh orang tua mereka dan mereka tidak akan “bunuh diri” dengan menceritakan bahwa mereka telah merokok. Kebanyakan orang tua mengetahui anaknya telah merokok karena menemukan rokok didalam tas atau kamar yang disebabkan keteledoran sang anak.

Orang tua merasa kecolongan dan merasa telah dibohongi oleh anak sehingga pada kebanyakan kasus, para orang tua langsung memarahi anak dan menghukumnya. Hal ini memang wajar, namun hendaknya tindak lanjut dari sikap tersebut harus diperhatikan. Orang tua silahkan marah pada saat pertama mengetahui hal terebut, namun setelah emosi telah hilang mari anak kita ajak duduk bersama dan kita berikan pengarahan supaya tidak merokok lagi. Mari kita minta dengan kesungguhan hati agar merekapun dapat merasakan apa yang kita harapkan.

Rokok dinilai mempunyai banyak pengaruh buruk. Selain dari segi kesehatan, merokokpun tidak baik untuk keuangan keluarga (apalagi bagi seorang siswa yang masih sekolah yang belum berpendapatan dan bagi para keluarga ekonomi kelas menengah kebawah), sampai-sampai rokok dianggap sebagai pintu gerbang narkoba. Semua pendapat tersebut sangat cukup untuk menggambarkan bahwa merokok sangat merugikan.

Berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan rokok (tembakau merupakan faktor risiko untuk sekurang-kurangnya 25 jenis penyakit): kanker pundi kencing, kanker perut, kanker usus dan rahim, kanker mulut, kanker esofagus, kanker tekak, kanker pankreas, kanker payudara, kanker paru-paru, penyakit saluran pernafasan kronik, stroke, osteoporosis, penyakit jantung, kemandulan, putus haid awal, melahirkan bayi yang cacat, keguguran bayi, mati pucuk, bronkitis, batuk, penyakit ulser peptic, emfisima, otot lemah, penyakit gusi, kerusakan mata.

Namun tidak hanya perokok saja yang berpotensi terkena beberapa penyakit, bukan perokokpun (perokok pasif) dapat juga terkena dampaknya. Bahkan perokok pasif berdampak dua kali lebih berbahaya terserang penyakit yang diakibatkan rokok. Hal ini dapat terjadi karena perokok pasif sering berdampingan dengan para perokok aktif. Mereka ikut menghirup asap yang dikeluarkan perokok. Berikut adalah kandungan yang terdapat pada asap rokok yang telah dikeluarkan : 2 kali lebih banyak nikotin, 5 kali lebih banyak karbon monoksida, 50 kali lebih banyak kimia, 3 kali lebih banyak tar.

Berbagai jalan telah ditempuh untuk mensosialisasikan bahaya dan efek dari merokok. Mulai dari sekolah, pihak rumah sakit, iklan layanan masyarakat, kemudian untuk beberapa kota telah menerapkan area bebas rokok, sampai-sampai pada beberapa waktu lalu MUI mengeluarkan fatwa bahwa rokok adalah haram hukumnya. Semua hal tersebut dilakukan demi menekan angka ketergantungan terhadap rokok. Hal ini menjadi penting karena survey WHO menyebutkan bahwa di dunia angka kematian yang disebabkan oleh rokok sangat tinggi sekali dan semakin meningkat ditiap tahunnya.

Setelah anda membaca keseluruhan dari artikel diatas, mari :
- Jika anda adalah perokok usia sekolah, maka cermati dalam-dalam semua kemungkinan buruk diatas. Masa depan anda masih sangat panjang. Bayangkan anda mulai kecil telah merasakan rokok dan sudah pasti akan menimbulkan ketagihan karena rokok adalah candu, kemudian apakah anda akan merokok sampai anda dewasa bahkan tua? Berarti anda selama berpuluh-puluh tahun menyimpan potensi kanker.
- Jika anda adalah perokok usia dewasa, maka perhatikan orang-orang yang anda cintai (anak, istri). Mereka tak tahu apa-apa tetapi anda menjadikan mereka berpotensi terkena penyakit bahkan dua kali lebih bahaya dari pada anda. Karena usia anda pada saat ini sudah mencapai usia yang matang, maka silahkan putuskan sendiri mana pilihan anda. Anda dianggap sebagai usia yang telah dapat mempertanggung jawabkan apa yang telah anda pilih.

Saya yakin seorang yang merokokpun tahu akan berbagai risiko yang ada dan dari kebanyakan pengakuan, mereka ingin sekali berhenti karena efek buruk (sesak nafas) telah mereka rasakan. Namun efek dari candu yang selalu membuat ketagihan, menimbulkan rasa tenang, belum dapat mereka kalahkan. Bahkan orang tua yang merokokpun tidak ingin anak mereka merokok seperti orang tuanya.

Bagi anda yang telah dapat berhenti saya ucapkan selamat, bagi yang belum dapat berhenti maka berusahalah demi orang-orang yang kita cintai, dan untuk anda yang tidak merokok maka jangan pernah tergoda.

Menjadi sehat atau sakit adalah suatu pilihan, seperti halnya memutuskan untuk merokok ataupun tidak merokok juga merupakan suatu pilihan.
Kunjungi http://www.youtube.com/watch?v=bsMeFNAHDX8 dan http://www.youtube.com/watch?v=i6tsCdSuFrs&feature=related lalu berikan komentar anda dengan apa yang telah anda lihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar