Sesuai
dengan kalender pendidikan, kegiatan belajar mengajar semester Gasal tahun
pelajaran 2013/2014 akan berakhir pada bulan Desember. Hal tersebut ditandai
dengan diselenggarakannya ujian akhir semester (UAS) gasal. Sejauh ini beberapa
sekolah, khususnya yang berada di wilayah kota Semarang telah mempersiapkan
segala keperluan terkait penyelenggaraan UAS di sekolah masing-masing.
Setelah
hampir satu semester para siswa berkutat dengan segala metode pembelajaran,
maka bulan Desember nanti merupakan saat di mana mereka diuji kemampuannya.
Bukan hanya diuji aspek pengetahuan saja, tetapi menurut saya UAS ini juga
menguji sikap siswa. Sikap disini dapat kita artikan sebagai sebuah pengujian
terhadap nilai-nilai karakter yang selama proses kegiatan belajar mengajar
telah disisipkan oleh guru.
Pengenalan
dan penumbuhan nilai-nilai karakter ini dapat kita jumpai mulai dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun guru sampai dengan isi materi
pelajaran yang akan diajarkan. Setidaknya minimal terdapat 18 nilai karakter
yang hendak ditanamkan kepada para siswa. Saya mempunyai pandangan bahwa UAS
gasal bulan Desember nanti dapat kita gunakan sebagai moment untuk semakin memperkuat pendidikan karakter siswa.
Pandangan
ini saya awali dari penanaman pendidikan karakter sebenarnya tidak hanya pada
saat proses kegiatan belajar mengajar saja, tetapi hingga pada pelaksanaan UAS.
Sehingga sampai pada tahap ini kita mempunyai pemahaman bahwa UAS memiliki
fungsi ganda, yaitu sebagai pemerkuat sekaligus menguji pendidikan karakter
siswa.
Kalimat
Pengingat
Sejak
pendidikan karakter mulai diterapkan, perlengkapan pembelajaran seperti RPP,
buku pelajaran dan buku lembar kerja siswa ditambahkan kolom kandungan nilai
karakter. Terkait dengan UAS kita juga dapat menuliskan sederet kalimat
pengingat berupa kalimat motivasi atau kalimat penyemangat. Sebagai contoh “Berusaha
keras adalah kemenangan yang hakiki. Yakinlah dengan kemampuan mu”. Hal ini
termasuk dalam nilai karakter, pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri
sendiri dan jujur.
Contoh kalimat sederhana di atas adalah
sepenggal kalimat yang bermuatan pendidikan karakter yang dapat dituliskan pada
lembar soal ujian dan ditempatkan paling bawah di halaman terakhir. Konsep seperti
ini mengingatkan kita pada buku tulis yang disetiap akhir halamannya terdapat
kalimat atau kata-kata mutiara. Jika hal tersebut dapat memacu siswa untuk
menjadi lebih baik, kenapa tidak kita adopsi ke dunia pendidikan.
Saya rasa penulisan
kalimat tersebut tidak akan memakan banyak tempat karena ditempatkan pada
halaman terakhir dan paling bawah setelah soal terakhir. Selain itu biasanya
saya melihat terdapat kalimat “Selamat mengerjakan, semoga sukses”, jika
sama-sama menuliskan sebuah kalimat mengapa tidak kita coba kalimat motivasi yang
mengandung nilai karakter seperti di awal tadi.
Harapan
yang ingin dicapai dari cara ini adalah untuk mengingatkan dan menumbuhkan
kesadaran siswa bahwa ujian yang sedang mereka hadapi merupakan tahap akhir
atas apa yang telah mereka jalani selama satu semester, sehingga kesungguhan
adalah hal yang sangat menentukan dan sangat dihargai. Bukan hanya sekedar
nilai akhir saja yang didapat, tetapi sebuah nilai proses yang terpenting.
Semoga cara ini mampu direspon
positif oleh dinas pendidikan maupun sekolah yang mengadakan penggandaan soal.
Saya rasa hal ini layak kita coba sebagai salah satu upaya kita para pendidik secara
kontinyu untuk membawa siswa sebagai pribadi yang berkarakter, sehingga harapan
jauh ke depannya adalah siswa siap menghadapi ujian apapun termasuk ujian
nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar