Senin, 02 Desember 2013

Pendidikan Karakter Dalam UAS



            Sesuai dengan kalender pendidikan, kegiatan belajar mengajar semester Gasal tahun pelajaran 2013/2014 akan berakhir pada bulan Desember. Hal tersebut ditandai dengan diselenggarakannya ujian akhir semester (UAS) gasal. Sejauh ini beberapa sekolah, khususnya yang berada di wilayah kota Semarang telah mempersiapkan segala keperluan terkait penyelenggaraan UAS di sekolah masing-masing.
            Setelah hampir satu semester para siswa berkutat dengan segala metode pembelajaran, maka bulan Desember nanti merupakan saat di mana mereka diuji kemampuannya. Bukan hanya diuji aspek pengetahuan saja, tetapi menurut saya UAS ini juga menguji sikap siswa. Sikap disini dapat kita artikan sebagai sebuah pengujian terhadap nilai-nilai karakter yang selama proses kegiatan belajar mengajar telah disisipkan oleh guru.
            Pengenalan dan penumbuhan nilai-nilai karakter ini dapat kita jumpai mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun guru sampai dengan isi materi pelajaran yang akan diajarkan. Setidaknya minimal terdapat 18 nilai karakter yang hendak ditanamkan kepada para siswa. Saya mempunyai pandangan bahwa UAS gasal bulan Desember nanti dapat kita gunakan sebagai moment untuk semakin memperkuat pendidikan karakter siswa.
            Pandangan ini saya awali dari penanaman pendidikan karakter sebenarnya tidak hanya pada saat proses kegiatan belajar mengajar saja, tetapi hingga pada pelaksanaan UAS. Sehingga sampai pada tahap ini kita mempunyai pemahaman bahwa UAS memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemerkuat sekaligus menguji pendidikan karakter siswa.
Kalimat Pengingat
            Sejak pendidikan karakter mulai diterapkan, perlengkapan pembelajaran seperti RPP, buku pelajaran dan buku lembar kerja siswa ditambahkan kolom kandungan nilai karakter. Terkait dengan UAS kita juga dapat menuliskan sederet kalimat pengingat berupa kalimat motivasi atau kalimat penyemangat. Sebagai contoh “Berusaha keras adalah kemenangan yang hakiki. Yakinlah dengan kemampuan mu”. Hal ini termasuk dalam nilai karakter, pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri dan jujur.
            Contoh kalimat sederhana di atas adalah sepenggal kalimat yang bermuatan pendidikan karakter yang dapat dituliskan pada lembar soal ujian dan ditempatkan paling bawah di halaman terakhir. Konsep seperti ini mengingatkan kita pada buku tulis yang disetiap akhir halamannya terdapat kalimat atau kata-kata mutiara. Jika hal tersebut dapat memacu siswa untuk menjadi lebih baik, kenapa tidak kita adopsi ke dunia pendidikan.
Saya rasa penulisan kalimat tersebut tidak akan memakan banyak tempat karena ditempatkan pada halaman terakhir dan paling bawah setelah soal terakhir. Selain itu biasanya saya melihat terdapat kalimat “Selamat mengerjakan, semoga sukses”, jika sama-sama menuliskan sebuah kalimat mengapa tidak kita coba kalimat motivasi yang mengandung nilai karakter seperti di awal tadi.
            Harapan yang ingin dicapai dari cara ini adalah untuk mengingatkan dan menumbuhkan kesadaran siswa bahwa ujian yang sedang mereka hadapi merupakan tahap akhir atas apa yang telah mereka jalani selama satu semester, sehingga kesungguhan adalah hal yang sangat menentukan dan sangat dihargai. Bukan hanya sekedar nilai akhir saja yang didapat, tetapi sebuah nilai proses yang terpenting.
            Semoga cara ini mampu direspon positif oleh dinas pendidikan maupun sekolah yang mengadakan penggandaan soal. Saya rasa hal ini layak kita coba sebagai salah satu upaya kita para pendidik secara kontinyu untuk membawa siswa sebagai pribadi yang berkarakter, sehingga harapan jauh ke depannya adalah siswa siap menghadapi ujian apapun termasuk ujian nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar