Ada hal yang menarik yang saya baca
dalam buletin “Dinamika”, sebuah buletin yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang. Pada buletin Dinamika volume 6 No. 11 bulan November
2011 dan volume 6 No. 12 bulan Desember 2011 terdapat artikel yang berjudul
“menjalankan visi sang pemimpin”. Artikel ini diambil dari tulisan Benhard
Sumbayak founder and chairman Vibizconsulting.
Didalam artikelnya Sumbayak mengulas kedekatan visi dengan seorang pimpinan dan
lebih detail lagi Sumbayak akan
memperlihatkan bagaimana seorang pemimpin mengimplementasikan sebuah visi
menjadi tindakan yang nyata.
Visi tidak bisa lepas dari seorang
pemimpin. Sumbayak mengatakan bahwa “visi merupakan suatu pernyataan ringkas
tentang cita-cita dan impian yang menjadi soul
dan guideline sepanjang
perjalanan seorang pemimpin dalam membawa seluruh anggota timnya untuk mencapai
tujuan.” Pemimpin yang tidak tahu akan
pentingnya keberadaan dirinya dalam sebuah organisasi maka dia akan menjadi bos
besar yang hanya “berpredikat” pemimpin.
Tahukah anda, bahwa seorang pemimpin
yang sesungguhnya akan menggunakan seluruh kemampuan, motif, bakat dan ide yang
mereka miliki untuk mengaktualisasikan visi mereka kedalam realitas dengan
melakukan segenap tindakan yang diperlukan dalam penerapannya. Sumbayak
menambahkan: langkah pertama yang dilakukan adalah menterjemahkan visi itu
kedalam sebuah agenda kerja, membuat daftar mengenai hal-hal yang harus
dilakukan. Jika anda sudah merumuskan hal apa saja yang harus dilakukan maka
catatan anda merupakan sebuah garis tepi yang akan menjaga agar anda tidak
keluar dari lintasan. Maka disinilah pentingnya agenda kerja. Jangan
sekali-kali anda memulai pekerjaan dengan agenda yang tidak jelas.
Masih dalam tulisannya, Sumbayak
mengungkapkan menurut Edwin A. Locke & Associates
dalam bukunya yang berjudul Esensi Kepemimpinan, ada 6 hal penting yang
perlu diperhatikan untuk menjalankan sebuah visi:
1.
Strukturisasi.
Strukturisasi
adalah hal yang sangat penting didalam sebuah organisasi. Bagaimana anda
mendesain struktur organisasi maka akan mencerminkan bagaimana kerja tim yang
akan berkembang kedepannya. Struktur organisasi yang paling baik adalah sruktur
yang sederhana. Anda harus hati-hati dalam membangun sruktur organisasi.
Beberapa organisasi yang terlalu banyak problem
berawal dari penataan struktur yang “gendut”. Anda harus menekankan
kesederhanaan dalam membangun struktur, pilih pengurus inti dan beberapa
asistan saja. Kesederhanaan akan membawa organisasi cepat tanggap dalam
merespon perubahan lingkungan yang bergerak sangat cepat. Untuk menyederhanakan
struktur organisasi Tom Peters (1987) merekomendasikan hal-hal berikut ini:
-
Kurangi secara drastis jumlah
lapisan yang ada dalam manajemen (menyederhanakan birokrasi).
-
Jagalah agar staf inti tetap dalam
jumlah amat terbatas.
-
Tugaskan sebagian besar staf
pendukung ke lapangan.
-
Mantapkan rentang kontrol yang luas.
2.
Memilih, Mengakulturasi dan Melatih
Sumber Daya Manusia.
Bawahan
adalah asset pimpinan. Jika anda seorang pemimpin, maka pilihlah orang yang
cerdas karena dia yang akan bekerja dengan anda. Mengakulturasi adalah proses
dimana budaya dan visi organisasi ditanamkan dalam hati para anggota. Para
pemimpin harus mengakulturasikan visi mereka kedalam filosofi yang mudah
dimengerti yang mengintegrasikan arah strategis dan nilai-nilai kultural.
Melatih dibutuhkan untuk membantu para anggota organisasi mempelajari letak
kesesuaian mereka dengan visi dan sasaran organisasi, tanggung jawab dan tugas
tertentu diposisinya.
3.
Memotivasi Para Pegawai.
Jangan
menjadi pemimpin yang diktator. Pegawai adalah tangan dan kaki pimpinan. Tanpa
mereka maka organisasi tidak akan berjalan menuju target. Sering kali
perjalanan menu puncak terasa begitu melelahkan sehingga membuat frustasi dan
ingin mundur. Dalam hal ini peran pimpinan sangat penting untuk membuat mereka
bersemangat kembali dan terus maju.
4.
Mengelola Informasi.
Menjadi
seorang pemimpin harus menjadi orang yang baik dalam “mendengarkan”. Hal ini
berkaitan dengan feed back terhadap
informasi yang didapat. Informasi yang diolah dengan baik maka akan dapat
dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan yang baik dan tepat.
5.
Membangun Tim.
Seorang
pemimpin tidak akan dapat menjalankan organisasi sendirian. Dia membutuhkan team work yang solid demi tercapainya
tujuan. Seorang pemimpin adalah orang yang mengelola, bukan orang yang
melakukan semua pekerjaan dengan tangannya sendiri. Pemimpin yang baik akan
menggandeng semua bawahannya dan bersama-sama bekerja untuk tujuan bersama.
6.
Mendorong Perubahan.
Seorang
pemimpin harus mampu menyiapkan anggota timnya agar siap menghadapi setiap
perubahan. Karena lingkungan bisnis terus menerus berubah dengan sangat cepat,
maka inovasi harus dilakukan secara terus-menerus agar tidak ketinggalan.
Demikian adalah ulasan singkat dari
artikel Berhard Sumbayak. Setelah anda selesai membaca tulisan ini maka coba
anda renungkan dalam hati anda, apakah anda pernah menjadi seorang pemimpin?
Saya yakin pernah. Apapun itu dan apapun posisinya dalam struktur organisasi,
anda pernah merasakan manajemen kepemimpinan. Saya ambil contoh kecil: bagi
anda yang semasa sekolah pernah menjadi ketua kelas. Jabatan ketua kelas
bukanlah jabatan yang hanya sebatas “kacung” kelas. Walaupun kategorinya sangat
kecil yaitu organisasi kelas, namun jika anda tahu secara penuh hakikat yang
ada didalamnya maka anda akan dapat mengoptimalkan hubungan kekompakan satu
kelas tersebut. Anda akan diakui oleh teman-teman anda sebagai seorang ketua
yang hebat, seorang ketua yang dapat dijadikan tempat untuk mereka
berkonsultasi tentang kegiatan kelas sehari-hari. Anda sebagai ketua kelas
telah melaksanakan poin 1 hingga 6 seperti penjelasan diatas. Ini adalah
sebagian contoh kecil posisi ketua kelas. Lalu bagaimana dengan anda yang
sekarang adalah seorang ketua RT, kepala desa, atau presiden mahasiswa???? Sudahkah
anda memperhatikan hal-hal tersebut hingga pada detail yang paling kecil sekalipun?
Apapun posisi anda, jangan sampai
anda bergerak tanpa agenda yang tidak jelas!!!! Buatlah work plan agar anda tahu apa yang harus dilakukan. Pengalaman kecil
akan sangat terasa sempurna apabila dilakukan dengan benar, dari pada
pengalaman besar tetapi tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Daftar
Pustaka:
Dinamika
Buletin FE UNNES. Volume 6 No. 11 bulan November 2011
--------------------------------.
Volume 6 No. 12 bulan Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar