Kita selalu menemukan hal unik
ketika membahas mengenai bagaimana sebenarnya sekolah yang berkualitas. Hal ini
saya rasa tepat untuk kita kaji bersama mengingat tahun ajaran baru akan
dimulai beberapa bulan lagi dan saat ini masing-masing sekolah sudah
mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan penerimaan peserta didik baru.
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut tentunya
berujung pada orang tua sebagai orang yang akan memilih dimana anak
disekolahkan. Di awal saya katakan kita akan banyak menemui hal unik misalnya sebagai
berikut, ada pendapat bahwa sekolah yang berbiaya mahal adalah sekolah yang
bermutu bagus. Jika memang benar demikian lantas apakah kemudian sekolah yang
memasang tarif terjangkau bahkan yang bertuliskan bebas uang gedung adalah
kategori sekolah yang sebaliknya?
Sebagai orang tua pasti berkeinginan
anaknya memperoleh pendidikan yang terbaik. Namun tidak dipungkiri bahwa faktor
yang menjadi pertimbangan orang tua sangat banyak. Seperti halnya masalah
biaya, lingkungan, reputasi sekolah, harapan setelah anak lulus merupakan hal
yang dipikirkan orang tua sebelum memantapkan pilihan pada satu sekolah. Jangan
sampai orang tua telah mengeluarkan biaya banyak tetapi merasa salah pilih.
Sekolah yang berkualitas oleh Syafaruddin
(2002: 91) dapat kita sebut sebagai sekolah yang efektif. Dimana terdapat tiga
sudut pandang yang dapat mengkategorikan sekolah sebagai sekolah yang efektif. Pertama, organisasi sekolah dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi efektivitas
kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru, dukungan staf yang baik,
pembiayaan yang cukup, sarana prasarana yang memadahi serta iklim sekolah yang
baik. Sedangkan faktor eksternal meliputi dukungan dewan sekolah, industri,
pemerintah dan masyarakat.
Kedua,
interaksi kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru bermuara pada
pencapaian tujuan pendidikan. Ketiga,
hasil atau prestasi yang dapat diukur dan dapat dikaitkan dengan mutu. Dari
ketiga sudut pandang tersebut orang tua dapat menilai sejauh mana upaya yang
telah dilakukan oleh sekolah dalam mencapai kategori sekolah efektif. Untuk
dapat menilai semua hal tersebut maka sudah tentu orang tua perlu mendapatkan
sumber informasi yang jelas.
Fungsi Ganda
Terkait dengan sumber informasi,
orang tua dapat mengatakan sekolah tersebut berkualitas atau tidak biasanya
berawal dari opini yang berkembang di masyarakat. Opini ini merupakan penilaian
atas apa yang dicerminkan sekolah dan mampu ditangkap oleh masyarakat. Dari
ketiga sudut pandang yang telah disebutkan di atas saya melihat hal ini
mempunyai fungsi ganda. Selain sebagai tolok ukur orang tua untuk menilai
sekolah, sisi lainnya yaitu dapat digunakan oleh pihak sekolah untuk memperbaiki
diri.
Maksudnya adalah sebagai berikut,
jika sekolah ingin dipandang sebagai sekolah yang berkualitas maka semua faktor
yang telah disebutkan tadi harus dipenuhi dan dilaksanakan terlebih dahulu dengan
baik. Perbaikan manajemen perlu dilakukan terus menerus sehingga sekolah
memiliki kemantapan program. Pengelolaan yang baik serta program-program yang
bermutu selanjutnya dapat disebut sebagai keunggulan yang dimiliki sekolah.
Ketika
semua telah dilaksanakan dengan baik, maka selanjutnya sekolah berkewajiban
untuk mempublikasikan keunggulan tersebut kepada masyarakat. Hal ini bertujuan
untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan manfaat jangka panjangnya
masyarakat akan mengetahui kualitas yang dimiliki sekolah sehingga
mempercayakan pendidikan anak kepada sekolah kita.
Publikasi
atau promosi inilah yang saya rasa sampai saat ini masih belum mampu dilakukan
oleh sekolah dengan sempurna. Ketika mendekati tahun ajaran baru seperti
sekarang, di tepi jalan kita melihat banyak sekali spanduk dari berbagai
sekolah. Selain itu ada juga kegiatan presentasi ke sekolah-sekolah, serta
pembagian brosur kepada para siswa yang baru lulus. Pertanyaan selanjutnya
adalah seberapa besar prosentase keberhasilan menarik minat siswa untuk
mendaftar di sekolah kita dengan cara tersebut?
Bukan
berarti cara-cara tersebut tidak perlu dilakukan, hanya saja yang lebih penting
untuk dilakukan adalah menemukan cara publikasi keunggulan sekolah secara
kontinyu bukan hanya saat menjelang tahun ajaran baru. Cara-cara tersebut tentunya
harus lebih efektif. Beberapa cara lain misalnya mengadakan open house yang diisi dengan lomba-lomba
antar sekolah, bazaar, serta tampilan
hasil kreasi siswa.
Jika
cara tersebut dinilai memerlukan biaya yang besar sekolah dapat menggunakan model
yang berbasis IT, contohnya dengan memanfaatkan layanan internet kita dapat
membuat website, blog, bahkan akun jejaring sosial sekolah. Melalui cara tersebut
kita dapat dengan mudah menginformasikan kepada masyarakat seluruh kegiatan dan
program yang dimiliki sekolah.
Semua
cara tersebut bertujuan untuk mempermudah orang tua dalam memperoleh informasi yang
mereka butuhkan. Namun publikasi yang dilakukan tentunya harus berdasarkan
realita yang ada. Untuk menuju sekolah yang memiliki kegiatan pembelajaran yang
bagus, sarana dan prasarana memadahi memang membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Namun jika sekolah mampu mengoptimalkan perannya dengan membangun
kerja sama dengan pihak lain, maka biaya pendidikan yang terjangkau dan
memiliki kualitas sekolah yang bagus bukanlah impian belaka.