Selasa, 22 April 2014

Berkali-Kali Mendayung Baru Satu Pulau Terlewati

            Sehari tanpa internet kalau diibaratkan dengan peribahasa seperti sayur tanpa garam. Sedangkan dengan peribahasa yang lain itu: seperti burung tanpa sayap, bagaikan laut tanpa air atau bagaikan pohon tanpa buah. Banyak sekali peribahasa yang dapat menggambarkan betapa bingungnya kita sebagai manusia jikalau sehari saja tidak koneksi internet.
            Kalau boleh saya perupamakan lagi, ini mirip dengan keadaan dimana kita sehari tanpa listrik. Kacau ..... Padahal jika kita meruntut jauh kemasa lalu sebelum ditemukannya listrik, manusia masih baik-baik saja. Ini juga sama, ketika internet belum booming seperti sekarang, semua umat manusia masih bisa menjalankan hidupnya dengan baik.
 Pada tahun 2014 di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia mendapat predikat negara pengguna internet terbesar. Oke itu saja belum cukup, mari kita lihat lagi survey Data Global Web Index, lagi-lagi Indonesia berprestasi sebagai negara yang memiliki pengguna sosial media yang paling aktif di Asia. Indonesia memiliki 79,7% user aktif di sosial media mengalahkan Filipina 78%, Malaysia 72% dan Cina 67%.
Kita akan melihat korelasi positif ketika tingkat keaktifan tersebut kita sandingkan dengan data seperti yang dilansir dari bebmem.com yaitu sebuah situs portal teknologi dan sosial media, yang menemukan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan user untuk mengakses sosial media di Indonesia sekitar 2 jam 54 menit setiap harinya. So masih bertanya bagaimana jika manusia sehari tanpa koneksi internet?
Mengirim data kerjaan, mengakses berita, belanja, sampai dengan menjalin pertemanan, berkat internet semua berjalan dengan lancar. Ini merupakan bukti bahwa Internet saat ini menjadi salah satu kebutuhan semi pokok bagi kaum modern. Internet dengan cepat dan mudah memasuki kehidupan kita.
Sehari tanpa internet? Ini yang saya bayangkan:
1.      Pekerja kantor:
-   Petugas Bank akan sulit mengakses riwayat perbankan nasabah ketika akan melakukan BI checking kepada calon penerima kredit.
-   Pengiriman surat kepada kantor lain akan dilakukan dengan “cara lama”. Tulis suratnya, masukkan ke amplop, kirim melalui jasa pengiriman, sehari kemudian baru sampai.
-   Ketika koneksi internet terputus maka transaksi keuangan kantor akan dilakukan dengan face to face kepada pihak yang bersangkutan.
2.      Mahasiswa:
-     Perpustakaan akan semakin penuh dengan mahasiswa karena mereka mencari buku untuk referensi tugas makalah.
-    Pengisian KRS akan dilakukan secara manual dengan datang ke kampus, mengisi formulir dan menyerahkan ke loket. Pada hal jarak rumah ke kampus sangat jauh dan berpotensi macet.
-         Pengumpulan tugas kuliah juga harus dilakukan di meja dosen karena email eror.
3.      Ibu-ibu muda:
-    Ibu-ibu muda akan kesulitan mengecek harga real time investasi emasnya hari ini karena situs Antam tidak dapat diakses.
-     Ibu-ibu muda akan sedikit direpotkan dalam hal belanja karena online shop sedang tidak melayani penjualan.
-    Waktu luangnya di rumah akan banyak diisi dengan menyaksikan acara infotainment karena facebook, twitter, path dan BBM down.
4.      Panitia lomba menulis:
-    Sulit untuk menyebarkan info lomba yang diselenggarakan karena harus dilakukan secara manual: membuat poster dan ditempel ditempat-tempat umum. Semakin sedikit poster yang ditempel maka semakin sedikit pula orang yang mengetahui lomba tersebut. Namun semakin banyak poster yang ditempel tetapi hanya di satu area, maka kesempatan daerah lain untuk mengikuti lomba akan tertutup.
5.      Saya:
-   Kalau koneksi internet putus satu hari saja, maka saya tidak akan mendapat update event lomba menulis.

Internet dengan segala keistimewaannya begitu cepat berubah menjadi sosok yang selalu kita butuhkan. Apa pun itu yang kita lakukan dengan internet, semoga kita dapat memanfaatkannya dengan produktif. Demi terwujudnya Millenium Development Goals (MDG) separuh dari rakyat Indonesia harus melek internet pada tahun 2015.

1 komentar:

  1. Ya rakyat Indonesia harus melek internet, dan speed internet di Indonesia harus lebih dimelekkan lagi hahahaa

    BalasHapus