Selasa, 25 September 2012

TUGAS 2


Nama : Muhamad Nukha Murtadlo
NIM : 0102512006
Prodi : Manajemen Pendidikan
MK : Bahasa Inggris _ D 14_213
Dosen : Drs. Ahmad Sofwan, Ph. D

Latihan 9:
Terjemahkan kalimat-kalimat dibawah ini. Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal.
1. The Santee River was badly flooded.
Sungai Santee meluap dahsyat.
2. Kwon Pal showed the beggar boys how to make desk out of old wooden boxes.
Kwon Pal menunjukkan anak pengemis laki-laki itu bagaimana cara membuat bangku dari kotak-kotak kayu yang sudah tua.
3. Kwon Pal bought the polish and other supplies needed by the shoesline boys.
Kwon Pal membeli semir sepatu dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh anak-anak penyemir sepatu.
4. A small yacht named “Witchcraft” disappeared right off Miami harbor.
Sebuah kapal pesiar kecil yang bernama “Witchcraft” lenyap ketika meninggalkan pelabuhan Miami.
5. Suddenly Dab Burack sent a call for help to the Coast Guard.
Tiba-tiba Dan Burack mengirimkan permintaan pertolongan pada penjaga pantai.
6. After this message, all contact was lost, and the ship disappeared from the sea.
Setelah pesan ini, semua kontak berhenti dan kapal tersebut menghilang di laut.
7. In some countries, a substance called fluoride is added to the drinking water to help protect the teeth of those who drink it.
Di beberapa negara, sebuah bahan yang disebut florida ditambahkan kedalam air minum untuk melindungi gigi dari orang-orang yang meminumnya.
8. Each tooth is covered by a white substance called enamel.
Tiap-tiap gigi dilapisi dengan sebuah bahan putih yang disebut enamel.
9. All kinds of brilliant flowers made into leis can be bought very cheaply.
Semua jenis bungan berwarna-warni yang dibuat menjadi kalung bunga dapat dibeli dengan sangat murah.
10. The people whom Cook found on the islands at first believe that he was a pale-faced god.
Orang –orang yang ditemukan oleh COOK di pulau-pulau itu, mulanya mereka percaya bahwa dia adalah seorang dewa yang mukanya pucat.
11. First played in the United States in 1883 by the Royal Hawaan Band, the song was soon sung everywhere.
Mula-mula dimainkan di Amerika Serikat pada tahun 1883 oleh Royal Hawain Bond, nyanyian itu segera berkumandang dimana-mana.
12. There was the engineer with head badly injured, and myself and Jack Keeley.
Di sana terdapat seorang insinyur yang kepalanya luka parah dan saya serta Jack Keeley.
13. Some children even wore shoes made of cloth stitched together.
Beberapa anak bahkan memakai sepatu yang dibuat dari kain yang dijahit menjadi satu.
14. Jackson, graduated et 15 from the Troy, New York, public school, set out to make his fortune as a painter.
Jackson yang diwisuda pada usia 15 dari the Troy New York, sebuah sekolah negeri, berangkat mengadu nasib sebagai pelukis.
15. John’s actions made him respected.
Tindakan-tindakan John membuat dia dihormati.

Senin, 24 September 2012

TUGAS 1

Nama   : Muhamad Nukha Murtadlo
NIM     : 0102512006
Prodi    : Manajemen Pendidikan
MK      : Bahasa Inggris _ F 14_213
Dosen  : Drs. Ahmad Sofwan, Ph. D

Latihan 8
Terjemahkan kata atau sekelompok kata dibawah ini!
1.      Skating is not looked upon as person as personal sport but a national pastime.
Skating tidak dipandang sebagai olah raga pribadi tetapi sebagai hiburan nasional.
2.      In the fishing villages, the men had little to do in the winter.
Di desa-desa nelayan, tidak banyak yang dapat dilakukan oleh lelaki pada musim dingin.
3.      The ice can support a small boy skimming over it.
Es dapat menopang seorang anak kecil yang meluncur diatasnya.
4.      Those young people have a few secret meeting in some places.
Beberapa pemuda tersebut mempunyai pertemuan rahasia disuatu tempat.
5.      In 1977 Captain James Cook was trying to find a new route for travel by water.
Pada tahun 1977 kapten James Cook berusaha menemukan sebuah rute baru untuk melakukan perjalanan dilaut.
6.      Mr. Bill saw some men using heavy hemp to haul heavy loads.
Tuan Bill melihat beberapa orang menggunakan rami yang besar untuk menarik muatan-muatan yang berat.
7.      The bridge was so high that river shipping could pass underneath.
Jembatan tersebut sangatlah tinggi sehingga kapal sungai dapat lewat dibawahnya.
8.      Much of the husk containing vitamin B was left on the flour.
Banyak sekam yang mengandung vitamin B yang terdapat pada tepung.
9.      Five U.S. Navy aircraft flying together with a total crew of 14 sent a radio message to their base.
Lima pesawat tempur Amerika terbang bersama dengan jumlah keseluruhan awak 14 mengirim sebuah pesan radio kepangkalan mereka.
10.  The flying instruments were working well.
Peralatan terbang tersebut berfungsi dengan baik.
11.  The rescue was approaching the place where the planes had been lost.
Tim penyelamat sedang mendekat ke tempat dimana pesawat dinyatakan hilang.
12.  … after sending a message saying that every thing is all right.
Setelah mengirimkan sebuah pesan yang mengatakan bahwa semua baik-baik saja.
13.  During Christmas of 1963, the pilot of a DC-3 passanger plane, coming into Miami for a landing, asked for a landing instruction.
Semenjak Natal tahun 1963, pilot pesawat penumpang DC-3, datang ke Miami untuk mendarat, dan menanyakan tata cara mendarat.
14.  It is raining hard. Don’t go out.
Sekarang sedang hujan lebat. Jangan pergi keluar.
15.  One of the ships weighing 20.000 tons has a crew more than 300.
Salah satu dari kapal-kapal tersebut beratnya 20.000 ton dan memiliki lebih dari 300 awak.

Perlunya “Pembatas” Untuk Mencapai "Tujuan"


            Rabu jam 6.35 pagi merupakan hari kesembilan belas dibulan September tahun 2012. Semua berjalan seperti biasa sampai pada suatu menit kesekian sampailah saya di jembatan besi Sampangan Semarang. Dalam perjalanan menuju kampus, jembatan besi tersebut merupakan jalan utama yang harus saya dan teman-teman lewati. Macet di jembatan tersebut memang merupakan pemandangan sehari-hari, terutama saat jam berangkat sekolah. Namun pada hari itu saya menemukan pemandangan yang berbeda. Jika hari-hari biasanya kemacetan atau ya……sebut saja peningkatan kendaraan terjadi pukul 7 pagi, nah……hari Rabu kemarin pukul 6.40 semua kendaraan sudah berhenti TOTAL.

            Semua kendaraan berhenti secara amburadul.Ketika kemacetan menginjak menit ketujuh, saya masih merasa aman-aman saja. Namun saat memasuki menit kesepuluh, hati ini terasa tak nyaman. Kuliah masuk jam 7 men……selain itu hari ini giliran saya presentasi tugas matakuliah. Perfect banget dah, udah dibela-belain buat tugas dengan sungguh-sungguh sepenuh hati, e……lah kok pas gilirannya presentasi malah telat!!

            Mata ini clingak-clinguk melihat sekeliling kira-kira ada apa sebenarnya ini?!!! Banyak terlihat wajah-wajah panik, ada yang sibuk menelpon dan SMS teman kantor cuma buat ngasih kabar kalo mereka kena macet, trus ada juga yang kurang kerjaan memfoto traffic jam ini pake BB ato i-phone mereka. Saat itu kemacetanpun sudah mencapai 2 Km. Akhirnya saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa hari itu pertigaan dan perempatan jembatan besi tidak ada pak Polisi yang berjaga, lalu biasanya jam 6.30 udah dipasang marka jalan yang terbuat dari besi-besi gitu deh, dan saat itu belum terpasang.

            Hipotesis pertama dan kedua cukup menjadi alasan yang kuat mengapa kemacetan terjadi dengan begitu super hebatnya dan dalam waktu yang terlalu pagi pula. Ditengah kemacetan TOTAL tersebut pikiran saya jauh melanglang buana memikirkan tentang makna marka jalan yang terbuat dari besi yang biasanya digunakan untuk membatasi kedua ruas jalan. Awalnya setiap hari ketika saya lewat dan melihat marka tersebut, saya selalu beranggapan marka tersebut tidak ada gunaanya. Hanya membuat jalanan sempit saja. Namun hari ini saya menemukan jawabannya, dan anggapan saya salah besar!!!!! 

            Sedemikian tidak tertibkah masyarakat kita?? Pertanyaan itulah yang kemudian muncul dibenak saya. Sungguh ironis, masyarakat yang terkenal sopan dan saling menghormati namun ternyata tidak saling menghormati dijalan raya. Hal ini akan sangat tidak baik dan tidak menguntungkan apabila harus diterapkan dalam suatu manajemen. Hambatan-hambatan yang disebabkan oleh anggota itu sendiri justru akan membuat tersendatnya ketercapaian tujuan organisasi. Organisasi dibentuk dengan maksud dan harapan untuk meraih tujuan akhir (baik tujuan individu maupun tujuan bersama). 

            Dari awal telah dirumuskan suatu perencanaan (planning), lalu kemudian disatukanlah rencana-rencana tersebut hingga terbentuk bagian-bagian khusus yang mempunyai job description yang jelas (organizing), maka selanjutnya diantara bagian-bagian tersebut digerakkan untuk bekerja sesuai apa yang harus mereka kerjakan agar pencapaian tujuan dapat segera terealisasikan (actuating), kemudian setelah semua proses berjalan maka hal yang sangat penting dari keseluruhan ide dan pelaksanaan adalah adanya suatu kontrol terhadap jalannya perencanaan yang telah disusun rapi (controlling). Kontrol ini biasanya dilaksanakan pada akhir dan selama proses berjalan. Pengawasan/kontrol pada saat proses sedang berlangsung dinamakan monitoring. Kemudian pengawasan yang dilakukan diakhir kegiatan adalah evaluasi. Monitoring dan evaluasi sama-sama bertujuan untuk melihat kembali proses yang sudah berjalan hingga pada tahap tersebut apakah sudah sesuai dengan perencanaan awal ataukah malah melenceng. Jika ditemukan ketidak sesuaian dengan perencanaan awal, maka dengan segera harus diperbaiki supaya tujuan akhir yang ditetapkan oleh organisasi dapat tetap tercapai. Disinilah peranan controlling, beberapa penyimpangan akan dapat ditemukan dan diluruskan kembali.

            Lalu saya teringat kembali dengan fungsi besi yang digunakan sebagai pembatas ruas jalan tadi. Saya mengibaratkan besi tersebut sebagai fungsi dari controlling yang membuat seluruh pengguna jalan (terutama kendaraan bermotor) tetap pada jalur yang sebenarnya dan tidak melenceng kejalur lain sehingga lalu lintas kedua arus dapat berjalan nyaman. Nah bagaiman jika tidak ada controlling atau pengawasan? Ya………jawabannya sudah dapat kita lihat. Jika sudah demikian, tujuan yang ditetapkan akan molor dan terancam gagal. Seperti saat kemacetan tersebut, tujuan saya untuk mengikuti perkuliahan hampir gagal, dan walaupun tercapai alhasil akan telat.

            Itulah pentingnya “pembatas” dalam mencapai suatu “tujuan”. Sebuah patokan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan.

Rabu, 08 Agustus 2012

Still Dancing With U’r Demons


            Pengen ngelupain sesuatu yang seharusnya gak perlu buat dipikirkan lagi. Sesuatu yang udah terkubur dalam-dalam, tapi terkadang ingatan itu balik lagi kayak setan yang ngajak buat flash back ngerasain paitnya rasa manis waktu itu. Kalo kayak gini terus-terusan gimana bisa move on

            Memory yang kayak gitu emang gak bisa buat dihapus. Kita Cuma bisa nyimpen tu ingatan dalem-dalem dan mencoba untuk menganalisis semuanya disetiap detail­-nya dibagian mana sebenarnya kesalahan itu terjadi. 

            Abis dari situ kita semua akan mencoba untuk berbesar hati bahwa ini semua bukan keinginan kita. Ini semua keinginan Tuhan. Akhirnya kita mulai untuk sepakat mengambil sisi positif dari semua itu.

            Butuh waktu lama buat nunggu maksud dari arahan Tuhan. Kita gak akan langsung tau apa maksud dari semua kejadian yang udah kita alamin waktu itu. Kita musti iklas dulu buat ngejalanin “pilihan” Tuhan sampai pada akhirnya disuatu titik dengan jangka waktu tahun, semua rahasia dari “pilihan” Nya akan diperlihatkan kepada kita.

            Saat itulah kita merasakan damai dan menganggap pilihan Tuhan adalah pilihan yang tepat. Bahkan sangat tepat. Kita cuman butuh waktu buat ngejalanin sambil itung-itung nunggu kado apa yang bakal dikasih Tuhan buat kita.

            Tapi gak jarang pas saat kita ngejalanin pilihan itu, masa-masa yang udah kelewat kemaren keinget lagi. FAK MEN!!!!!!!! Ibarat kata kamu jatoh dari sepeda, lutut kamu lecet dah, trus udah dikasih Betadine tapi gara-gara kamu kebanyakan gerak trus lukanya perih deh. 

            Sama kayak ingatan tadi, kamu bakal teriak-teriak, maki-maki, nangis-nangis tapi semua tadi kamu lakuin dalam ati. Itu tandanya luka kamu belum sembuh. Liat aja kalo lutut kamu dah sembuh total, mau kamu pake jalan kemana aja juga gak bakalan kerasa sakit lagi.

Jumat, 15 Juni 2012

Peran Kecil Kita Untuk Indonesia Tercinta

     Apakah anda pernah berfikir apa yang telah anda lakukan untuk negara Indonesia tercinta ini? Mungkin anda mengganggap ini adalah langkah kecil bahkan terlalu kecil hingga dirasa tak bermanfaat. Inilah bentuk kepedulian saya terhadap negaraku Indonesia. 

     Pernahkah anda mendengar komunitas Internet Cerdas Indonesia? Jika anda belum pernah mendengarnya maka segera arahkan browser anda ke http://www.internetcerdasindonesia.org/ mereka adalah pemuda-pemudi yang cinta terhadap Indonesia. 

      Here we goes........ disana ada artikel mengenai cara menghemat KUNJUNGAN KERJA dengan memanfaatkan fasilitas internet. Melelui artikel tersebut kita akan mengetahui betapa besar manfaat dari internet dan yang terpenting adalah dengan memaksimalkan manfaat internet para stakeholder dapat menghemat budget. Anda harus penesaran dan baca sampai tuntas artikel tersebut http://internetcerdasindonesia.org/press-release-gerakan-internet-cerdas-untuk-mengurangi-kunker/  Dan kenali lebih dekat komunitas ICI dan saya menunggu partisipasi anda.

      Satu langkah kecil dan cerdas untuk Indonesia kita.

Senin, 11 Juni 2012

“Rasa Syukur” Yang Salah


            Terlepas dari polemik pelaksanaan Ujian Nasional (UN), sampai saat ini UN masih tetap dijalankan tentunya dengan berbagai perbaikan dan penyempurnaan. Beberapa kalangan menilai UN bukanlah satu-satunya jalan keluar untuk mensejajarkan posisi pendidikan Indonesia dengan negara tetangga. Hal tersebut didasarkan atas penilaian bahwa UN justru memberikan dampak negatif yaitu membuat siswa tertekan dan cenderung takut untuk menghadapi UN karena waktu 3 tahun sekolah hanya akan ditentukan dalam waktu 3 hari dan hanya dengan beberapa mata pelajaran tertentu yang notabene pelajaran “momok”. Selain itu disebutkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia belum merata khususnya dibeberapa daerah terpencil dan beberapa daerah luar pulau Jawa, jadi dengan standart nilai UN yang sama di seluruh Indonesia maka akan dianggap berat bagi mereka yang berada di daerah terpencil.

            Namun semua argumen tersebut tidak menggoyahkan hati pemerintah khususnya Bapak Mohammad Nuh selaku Mendiknas saat ini. Beliau beranggapan bahwa UN harus tetap dilaksanakan sebagai upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. UN sejatinya adalah sebagai ujian akhir atau sejenis tes formatif untuk memastikan bahwa keluaran sekolah dasar atau sekolah menengah mempunyai standart nilai yang dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan untuk menanggapi ketakutan siswa yang berlebihan terhadap UN dan perbedaan kualitas pendidikan di Indonesia pihaknya menyampaikan bahwa ini adalah pembangkitan peran guru dan sekolah yang bertugas untuk menyiapkan siswa mereka dalam menghadapi UN. Persiapan tersebut dapat dilakukan melalui pemberian materi yang mendalam dan penataan psikologis siswa . Pihaknya menambahkan inilah salah satu tujuan dari UN yaitu sebagai alat evaluasi. Dengan evaluasi pelaksanaan hasil UN maka kita akan mengetahui apa yang harus ditingkatkan oleh masing-masing satuan pendidikan apabila ternyata instansi mereka termasuk dalam kategori dibawah standart.

            Sampai disini saya menilai terdapat tujuan baik dengan menilai pelaksanaan UN sebagai salah satu alat evaluasi menyeluruh. Tidak hanya untuk guru, sekolah, bahkan sampai dengan kementerian pendidikan nasional sekalipun. Tadi adalah seputar argument perencanaan pelaksanaan UN, bagaimana dengan yang terjadi dilapangan? Pengumuman kelulusan SMA telah kita lalui beberapa hari yang lalu tepatnya hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012. Pelaksanaan ditingkat SMA masih ditemukan isu bocoran kunci jawaban yang beredar dikalangan pelajar. Pemerintah telah menghimbau kepada semua pihak khususnya siswa untuk tidak terkecoh, karena sistem penyerahan soal mulai dari pencetakan hingga cara pendistribusian soal sudah dilakukan secara ketat. Pemerintahpun melibatkan perguruan tinggi sebagai pengawas independent. Pengawas independent ini tidak hanya bertugas mengawasi pelaksanaan UN di sekolah saja, namun juga bertugas memastikan mekanisme pencetakan soal, penyimpanan soal dan pendistribusian soal dilakukan sesuai prosedur yang seharusnya. Jadi melalui pengawasan yang ekstra ketat dipastikan tidak akan ada kebocoran soal. Untuk areal Jawa Tengah pencetakan soal dipercayakan kepada PT. Pura Barutama Kudus.

            UN dari masa kemasa telah mengalami perubahan kebijakan, hal ini merupakan bukti kongkret bahwa pelaksanaan UN sebagai evaluasi pendidikan. Jadi UN selanjutnya pasti akan dilakukan penyempurnaan baik dari segi perencanaan dan pelaksanaan dilapangan. Jika kita melihat peran gurupun sudah semakin kompleks, para guru sibuk mempersiapkan siswa dengan materi dan berbagai “bekal” lainnya, termasuk persiapan mental siswa. Guru berusaha merubah mind sett siswa bahwa UN menyeramkan dan ketidak lulusan adalah lubang besar menganga yang siap menelan mereka.

            Semua pihak sudah sangat memberikan perhatian lebih kepada persiapan UN ini, namun mari kita lihat kegiatan yang dilakukan beberapa siswa yang telah diumumkan lulus UN. Rasa bangga dan senang sangat menyeruak di hati mereka hingga “tradisi tahunan” pun siap untuk dijalankan. Ya, saya menyebutnya dengan “tradisi tahunan”. Namun ini jelas adalah tradisi yang tidak seharusnya dilakukan. Anda tahu arah pembicaraan saya, corat-coret seragam, tembok, konvoi kendaraan bermotor yang sangat tidak memperhatikan keamanan berkendara. Indonesia sudah berkali-kali melaksanakan UN dan selalu berujung pada “rasa syukur yang salah”. Hal ini selalu berulang-ulang tiap tahunnya. Bukan berarti dinas terkait tidak melakukan penanganan terhadap kasus ini. Beberapa dinas terkait yaitu dinas pendidikan baik daerah maupun kota, kepolisian bidang lalu lintas, serta pihak sekolah sudah merumuskan solusi pemecahan masalah ini. Salah satunya yaitu pengumuman kelulusan dilakukan sore hari pukul 16.00 dengan tujuan agar siswa tidak berkonvoi. Namun seakan mereka (para siswa) mengaanggap hal tersebut hanya angin lalu.

            Beberapa media cetak bulan Juni lalu mengabarkan bahwa terjadi kecelakaan (meninggal) dengan korbannya adalah seorang pelajar lulusan SMA yang ikut dalam konvoi kendaraan bermotor. Hal tersebut terjadi setelah motor yang ia kendarai bersenggolan dengan motor temannya. Jika sudah seperti ini mau bagaimana lagi? Hari kelulusan yang seharusnya menjadi gerbang masa depan menjadi gerbang maut. Jika anda adalah siswa peserta konvoi, apakah anda perna berfikir bahwa arak-arakan anda dan teman-teman anda sangat mengganggu pengguna jalan yang lain? Mereka sebetulnya sangat geram dengan aktivitas tersebut. Suara knalpot yang bising dan sikap pengendara yang ugal-ugalan berboncengan 2 orang serta tak jarang sambil memegang rokok, dan siswi yang tampil “liar”.

            Saya ingin menyampaikan bahwa, mari kita jangan ulangi lagi kegiatan-kegiatan tersebut. Hal tersebut sungguh tidak etis dilakukan oleh siswa yang selama 3 tahun telah dididik di bangku sekolah. Anda adalah siswa yang cerdas dan saya yakin anda tidak akan semudah itu untuk melakukan hal-hal bodoh. Sialahkan mencari dan merencanakan kegiatan yang jauh lebih baik karena anda adalah calon mahasiswa. Kita sadari atau tidak bahwa “tardisi tauhanan” yang dilakukan para lulusan SMA sekarang sudah ditiru oleh adik-adik mereka usia SMP. Sungguh ironis karena mereka belum cukup dewasa untuk memikirkan apa yang mereka lakukan. Mereka hanya meniru kakak tingkat mereka yang telah SMA.

            Beberapa hal positif yang dilakukan para lulusan SMA antara lain mereka yang ada di kota Solo. Mereka hari minggu berkumpul di ajang car free day (CFD) mengenakan seragam yang bersih dari coretan dan bersepeda bersama membaur dengan masyarakat. Serta yang ada di kota lain yaitu dengan menyumbangkan seragam mereka kesekolah karena adik kelas mereka banyak dari kalangan keluarga tidak mampu. Hal ini dinilai sangat jauh lebih sopan dan mencerminkan pelajar Indonesia yang santun.