Rabu, 09 Desember 2009

Guru, Tekhnologi dan Gebrakan


Profesi adalah suatu hal yang memang kita yakini untuk digeluti. Apapun itu, semua berasal dari niat kita dan kesungguhan kita. Tak terkecuali profesi guru. Guru merupakan profesi yang mulia. Seorang guru dituntut pengabdiannya yang tinggi terhadap mendidik anak didiknya. Suatu anak memang sudah mempunyai sifat bawaan yang menempel erat pada pola pikirnya. Guru tinggal memupuk kembangkan sifat yang sekiranya bersifat positif dan menekan sifat negative yang dimiliki siswa,. Guru diharapkan dapat membentuk pribadi siswanya yang benar-benar mantap. Sekolah bukanlah sekedar tempat transfer of value dari seorang guru kepada siswa. Tetapi juga tempat dimana anak dapat mengembangkan persepsi yang mereka miliki, dipadukan dengan apa yang dilihatnya dikehidupan nyata.

Tujuan dari pendidikan adalah memanusiakan manusia. Pendidikan menginginkan agar masyarakat terbebas dari bentuk penindasan dan pembodohan. Suatu sistem pendidikan yang baik juga didukung dengan Kurikulum yang tepat. Dengan pendidikan, diharapkan manusia dapat memecahkan atau menemukan pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin menurun pula tingkat emosinya. Hal ini dikarenakan mereka yang berpendidikan lebih pintar memakai logikanya untuk menelaah suatu permasalahan, dari pada mengedepankan emosinya.

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat secara langsung menyuguhkan fenomena-fenomena yang terjadi kepada para siswa. Tentunya didahului dengan adanya pemberian materi. Yang nantinya akan dapat mereka renungkan, mereka pecahkan, dan mereka aplikasikan. Pada era sekarang ini mengajar dengan model Tex Book sudah tidak diminati oleh para siswa. Siswa sekarang semakin pintar, mereka dapat menilai mana seorang guru yang benar-benar professional, dan mana guru yang hanya memenuhi tugasnya sebagai seorang pengajar.

Teknik mengajar tiap tahun semakin berkembang. Seiring dengan penemuan alat-alat atau perlengkapan elektronik yang semakin mutakhih. Kalau dulu masih banyak yang menggunakan OHP, maka sekarang keberadaannya sudah semakin tergeser dengan adanya LCD. Kemudian media ajar seperti papan tulis, sekarang semakin berkembang dengan penggunaan Laptop. Bahan ajar yang dulu hanya dari buku, sekarang dapat diakses melalui internet. Semua itu menunjukkan bahwa adanya perkembangan tekhnologi harus bisa dimanfaatkan untuk mengembangakan teknik mengajar yang diharapkan dapat membawa dampak positif tehadap perkembangan pendidikan.

Sebenarnya tidak ada hal yang mengatakan bahwa anak adalah bodoh. Yang sebenarnya terjadi adalah mereka lemah disatu hal dan pandai di beberapa hal yang lain. Seorang guru harus dapat mengelola dan menemukan rumusan pengajaran yang tepat. Sehingga muncul adanya suatu ketertarikan dalam diri siswa untuk memperhatikan dan merasa butuh untuk belajar. Sekarang perlu ditingkatkannya mutu pengajar yang ada. Bagaimana agar para pendidik mengetahui betapa penting peran mereka. Jadi bukan hanya sekedar sebuah profesi yang dilakukan untuk sebuah reward yaitu gaji.

Semua berharap Indonesia akan dapat menemukan kembali kegarangannyadi mata dunia. Mulai dari sekarang, dan mulai dari kita sendiri jawabannya. Sadar profesi, perumusan sistem pengajaran yang tepat, pemanfaatan media pembelajaran akan dapat membawa perubahan pendidikan yang bermanfaat. Apapun posisi kita(guru, siswa, masyarakat) sekreatif mungkinlah dalam pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar