Kamis, 03 Januari 2013

End of This Year: Melawan Korupsi


            Berbagai cara tahun 2012 memberikan ucapan perpisahan kepada masing-masing orang, dan rupanya tahun 2012 lebih memilih surat tilang sebagai kartu ucapan perpisahan kepada saya. Tepat 3 hari sebelum tanggal 31 saya dikenai tilang oleh Pak Polisi karena saya lupa, lampu kendaraan saya ditemukan sedang dalam keadaan tidak menyala.
            Kesal, marah, kecewa semua bercampur aduk menjadi satu. Perasaan yang bercampur aduk itu bukan tertuju untuk Pak Polisi namun lebih kepada diri sendiri. Kecewa kenapa hal sepele seperti itu tidak saya patuhi.
            Semua berjalan sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Pak Polisi menyapa dengan ramah dan menanyakan kelengkapan surat berkendara dan menanyakan dengan ramah peraturan apa yang saya langgar. Sekali lagi, kesalahan ada pada diri sendiri. Surat tilangpun semakin penuh dengan identitas diri dan tertera kapan saya harus menjalani sidang.
            Saya akui bahwa apa yang telah saya alami sangat menyita pikiran saya. Untuk beberapa orang hal ini termasuk dalam kategori hal yang tidak menyenangkan. Namun saya melihat peristwa ini dengan sisi yang berbeda.
            Pertama kesalahan ada pada diri sendiri, itulah hal terpenting yang harus dipahami. Setelah kita tahu bahwa memang kita yang salah melanggar peraturan maka dengan hati yang ikhlas dan lapang dada bersedia menerima sanksi. Disinilah letak kebanggaan saya. Ketika detik-detik yang dramatis pena Pak Polisi menggores diatas surat tilang, bisa saja saya mengibarkan “bendera putih” dan menempuh “jalan belakang”. Namun hal itu tidak saya lakukan.
            Pemikiran tersebut saya dasari bahwa setiap orang harus memerankan dirinya untuk menekan tindak korupsi di Indonesia. Saya berharap ini bukanlah pemikiran yang dianggap berlebihan dan terlalu suci. Percuma saja kita saat menonton televisi dan menyaksikan aksi KPK mempreteli harta pejabat yang terkena kasus korupsi dan kita meneriakkan GO KPK GO!!!!!! GANTUNG SAJA MEREKA YANG KORUP!!!! Namun saat kita di jajaran paling bawah sebagai rakyat, menghadapi situasi tilang malah meminta jalur damai. Berarti percuma saja yel-yel yang kita teriakkan untuk KPK. Lantas apa bedanya kita dengan mereka oknum pejabat yang korup? Hanya beda kasta namun sama dalam perbuatan dan beda dalam nominal.
            Yang ingin saya sampaikan disini adalah “Berani Jujur Itu Hebat”. Indonesia benar-benar membutuhkan kesadaran yang tinggi akan pemberantasan korupsi. Selama kita hanya diam dan tidak ikut beraksi atau bahkan mungkin bersuara namun hanya sebatas suara, maka pemberantasan korupsi yang kita idam-idamkan selama ini tidak akan tercapai.
            Terima kasih kepada POLRES Kudus yang bertugas karena telah mendata pelanggaran lalu lintas saya dengan sopan dan manusiawi serta terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk dapat berperan nyata dalam melawan tindak korupsi. Semoga ini dapat memberikan inspirasi untuk anda dan mari kita memberikan contoh yang baik untuk para teman, anak, siswa serta pejabat tinggi negara.
            Menutup cerita tahun 2012 dengan sebuah kebangaan dan mengucapkan selamat datang tahun 2013 dengan langkah tegap ke Pengadilan Negeri Kudus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar