Kamis, 24 Februari 2011

Ide gila

Ide gila muncul ketika saya suka nonton acara uya emang kuya. Menurut saya acara tersebut lebih dari sekedar acara hiburan semata. Buat saya acara tersebut dapat saya anggap sebagai acara motivasi. Ya motivasi !!! Terdengar aneh memang, motivator seharusnya seseorang seperti Mario Teguh dengan acaranya “Golden Ways”. Ya tiap orang mempunyai pandangan yang berbeda dan menarik tentunya. Melalui acara Uya ini mari coba kita lihat nilai yang lebih dalam lagi. Sebuah kejujuran yang sangat layak untuk di junjung tinggi. Terlepas dari polemik asli atau tidaknya acara tersebut bagi saya terdapat pelajaran yang begitu berarti, bagaimana kita harus jujur terhadap orang tua kita, teman, orang yang sangat kita cintai, bahkan jujur terhadap diri kita sendiri. Lakukan yang menurut kata hati kita benar, jangan tergoda dengan bujukan setan yang selalu berbisik di telinga kita agar kita menyakiti dan mengecewakan orang –orang disekeliling kita.

Budaya sopan santun sangat lekat dengan jatidiri bangsa Indonesia. Dari kecil para orang tua selalu mengajarkan anak-anaknya untuk selalu berkata jujur dan jangan pernah berbohong. Namun seiring dengan bertambah dewasa seseorang, ternyata ajaran tersebut kadang terlupakan. Yang saya sebut sebagai ide gila diawal tadi adalah sepertinya seru ya kalau para pejabat kita yang terlibat kasus korupsi ditemuin aja sama si Uya. Cukup dengan perintah “jika anda melihat api maka anda akan tertidur”.Sekali Tanya maka semua akan terbeberkan secara jelas dan gamblang. Sang pejabat yang nakal akan dengan senang hati menceritakan segala kebusukannya yang dilakukan tidak jujur kepada rakyatnya sendiri yang telah mempercayainya dengan sepenuh hati untuk memperjuangkan hak mereka di panggung pemerintahan. Tanpa harus melalui persidangan dan perdebatan yang panjang yang terkadang membuat masyarakat luas semakin bingung dengan alur permasalahan yang sebenarnya.

Ya anda benar, itulah kenapa hal tersebut saya sebut dengan ide gila. Negara kita adalah Negara hukum, tentunya semua perkara akan di adili sesuai dengan hukum yang ada. Hanya saja seperti yang saya katakan semakin dewasa negeri ini, semakin banyak yang harus diingatkan kembali. Hal yang sangat dasar adalah kejujuran dalam diri sendiri. Dengan terkuaknya kasus Gayus Tambunan membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan penegak hukum yang ada. Ini menjadi tugas yang sangat berat bagi pemegang pimpinan, karena untuk mengembalikan kepercayaan rakyat sangat sulit. Bukannya tidak mungkin, tetapi kepercayaan yang sudah hilang bagaikan kapas yang tertiup angin. Dia akan dengan cepat terbang dan tidak mudah untuk kembali ketitik semula.

Yang salah bukan hukum, namun oknum yang tidak bertanggung jawab. Lihatlah kerusuhan di Mesir, sesama rakyat saling perang hanya karena mereka terbatasi oleh garis pro dan kontra pemerintahan. Hal yang sama juga pernah terjadi di Negara kita tahun 1998. Saya percaya para penyambung lidah rakyat kita masih ada yang berpihak pada rakyat. Tidak semua pejabat berbuat korup, yang tega menusuk rakyat dari belakang hanyalah segelintir oknum.

Saya hanya ingin mengatakan mari sudahi permainan korupsi ini yang membuat langit Indonesia selalu mendung. Mari para politikus bergandeng tangan tanpa harus melihat dari warna bendera parpol apa dia berasal. Berpikirlah seperti para pemimpin di era Bung Karno, pemikiran mereka hanya satu yaitu mencita-citakan agar Indonesia mendapat tempat di mata Internasional.

Jika anda mempunyai pikiran akan berkata / bertindak tidak jujur maka anda harus berpikir berpuluh-puluh kali sebelum anda benar-benar melakukannya !!!

Gemarlah membaca, Coz . . .

Menulis dan membaca adalah dua hal yang berkaitan. Setiap orang dapat membaca setiap artikel, namun belum tentu dia dapat menulis atau menuangkan tanggapannya kedalam bentuk tulisan yang runtut dan bagus. Suatu ketika saya ngobrol dengan adik saya dan dia mengatakan suka membaca novel. Dia mulai menceritakan satu persatu pengarang yang ia kenal. Dia ingin menjadi pengarang novel rupanya. Yupp… itulah mimpi. “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia” paling tidak itulah yang dikatakan Giring nidji, atau sebuah iklan yang mengatakan “ ada obsesi, ada jalan”.



Saya ingin mengatakan bahwa membaca adalah hal yang sangat penting. Terutama bagi kita yang masih duduk sebagai seorang akademisi. Membacalah tapi bukan hanya sekedar membaca menghabiskan kata-kata. Pahami setiap apa yang kita baca, berusaha memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Setiap artikel pasti mempunyai pesan yang ingin disampaikan, cari pesan tersebut!



Setelah anda membaca saya yakin anda menyimpan sebuah komentar di kepala. Coba untuk ungkapkan dalam bentuk tulisan. Untuk orang yang belum terbiasa menulis, memulai menuangkan kata atau kalimat pertama sungguh sulit. Latih dan kembangkan, maka anda akan terbiasa.



Saya cukup senang ketika tahu bahwa adik-adik ku di spema mempunyai Blog. Menurut saya mempunyai Blog bukanlah sesuatu yang dianggap kurang menarik karena mungkin tidak seseru memiliki jejaring sosial yang lain seperti fb, twitter, dll. Tetapi ada satu hal yang ingin saya soroti dari Blog. Ketika kita mempunyai Blog maka otomatis kita akan mengisinya atau posting. Blog bersifat pembagi informasi. Menurut pandangan saya Blog sangat bagus untuk mengasah kemampuan kita dalam menulis. Melalui hal kecil ini kita dapat membuka pengetahuan baru yang kita miliki. Mem-posting mau tidak mau kita harus banyak membaca terlebih dahulu, kita harus memperluas wawasan untuk menyajikan informasi. Atau melalui hal kecil yaitu menulis tanggapan /komentar tentang informasi yang diangkat oleh teman kita di Blog lain. Membuat Blog merupakan salah satu hal kreatif yang bermanfaat. Tuangkan pemikiran kita akan tetapi bukan sebagai suatu jiplakan/plagiat.



Berikut ini saya mempunyai artikel yang di tulis oleh Bapak Marjohan, M. Pd salah satu guru SMA 3 Batusangkar. Artikel ini dituliskan oleh beliau yang kemudian dimuatnya dalam sebuah situs. Dari artikel tersebut kita akan sama-sama belajar pengembangan diri melalui membaca dan menulis. Hal ini akan memperkuat keyakinan kita akan pentingnya membaca. Data statistik menunjukkan minat membaca rakyat Indonesia masih sangat rendah dan jauh jika dibandingkan dengan Negara di kawasan Asia tenggara. Negara-negara tetangga menganggap koran sebagai makanan utama yang harus ada setiap harinya. Indonesia ??????? ya…..tahu sendirilah, mungkin kita juga adalah salah satunya.



Jadilah orang yang produktif, jangan bangga jadi orang pasif. Mari bergerak untuk negri ini. Jangan mau kita dicerca oleh Negara tetangga. Buat Ir. Soekarno tersenyum di alam sana, jangan buat ia menangis karena menitipkan Negara ini kepada generasi yang salah. Mari bergerak mulai dari diri kita sendiri. Inspirasi dapat datang dari mana saja, internet dapat kita jadikan buku yang tak terbatas halamannya. Selamat membaca, semoga dapat mendatangkan inspirasi baru untuk anda. Jika anda seorang guru yang membaca artikel Pak Marjohan, M. Pd, jadilah guru yang kreatif, ajak siswa anda berprestasi sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya, jadilah motivator untuk mereka, ajarkan mereka untuk membuka pikiran. Jika anda adalah seorang siswa yang membaca artikel ini, temukan bakat dan minatmu, mulailah belajar membudidayakan membaca dalam diri kita. Baca dan rasakan luapan semangat baru yang muncul ……

-----------------

Langkah-Langkah Menjadi Penulis
Dan Manfaatnya Dalam Pengembangan Diri

Oleh: Marjohan M.Pd
Guru SMAN 3 Batusangkar
marjohanusman@yahoo.com

Menulis adalah aktifitas yang sulit bagi sebagian orang. Banyak orang mengatakan bahwa menulis itu sungguh sulit. Ada yang mengatakan tidak punya waktu untuk menulis, kalau menulis mata menjadi berair. Ada pula yang senang berlindung berlindung dibalik alasan dan kata “tapi”. Saya ingin menulis tapi sibuk, saya ingin menulis tapi anak sering mengganggu, saya ingin …”tapi”, dan masih ada belasan alasan dibalik kata “tapi”.

Bagi saya sendiri pada mulanya juga beranggapan bahwa menulis itu juga sulit. Beruntung saya berlangganan majalah Kawanku saat belajar di SMP Negeri 1 Payakumbuh di tahun 1980an. Ada profil Leila Chudori Budiman (yang kemudian sering menulis dalam Koran Kompas) pada majalah tersebut dan bercerita bagaimana ia bisa menjadi penulis. Saat itu saya berfikir “wah enak sekali ya menjadi penulis, bisa menjadi orang ngetop, punya banyak teman dan mendapat bonus”.

Rasa ingin tahu saya tentang bagaimana menjadi penulis terobati saat saya berkenalan dengan berbagai buku biografi para penulis. Ada tetangga saya, Bapak Maran mantap Camat di kota Payakumbuh yang bisa bermain biola dan memiliki koleksi buku-buku. Maka saya sangat suka membaca biografi Ernest Hemingway, Zakiah Daradjat, Buya Hamka dan beberapa biografi penulis novel dan saya menjadi tahu bahwa untuk.

Saat saya remaja, tidak banyak godaan untuk tumbuh dan berkembang. Tidak banyak stasium televisi dan program yang mengganggu kosentrasi belajar, kecuali hanya tayangan televisi. Tidak ada HP kamera untuk diotak atik dan juga tidak ada VCD player untuk home theatre, apalagi computer, laptop dan internet seperti zaman sekarang. Oleh karena itu saya bisa berlatih banyak dan saya mempunyai lusinan buku diari yang penuh dengan coretan-coretan mimpi dan pengalaman.

Pulang sekolah saya terbiasa menulis. Saya merasa sebagai siswa yang paling jago dalam segala hal. Saya jago dalam bidang olah raga, jago matematik dan beberapa mata pelajaran lain, jago dengan bahasa Inggris dan semua teman kagum pada saya. Saya juga jatuh cinta dengan teman sekelas. Mimpi dan ilusi saya sebagai orang yang paling jago saya paparkan dalam buku tulis. Apabila selesai menulis, maka saya serahkan pada teman yang gemar membaca namun tidak bisa menulis. Kadang-kadang saya juga mengundang adik-adik dan anak tetangga untuk mendengar kisah kisha cinta yang saya tulis.

Bertambah umur tentu bertambah pula pengalaman hidup. Saat kuliah di UNP (saat itu IKIP Padang) saya bekerja paruh waktu sebagai pemandu wisata. Ada pengalaman suka duka selama menjadi guide; dibentak oleh bule-bule, karena mereka tidak memakai bahasa Inggris, atau memperoleh uang tip dari perusahaaan. Pengalaman tersebut juga saya tulis pada buku diari.

Membaca banyak buku, artikel dan fikiran-fikiran orang lain tentu bisa membuat tulisan lebih berkualitas. Tahun 1997, saya memutuskan untuk menjadi pembaca yang baik. Saya berlatih, membuat target untuk membaca 100 halaman setiap hari. Banyak membaca tentu akan membuat tulisan lebih menarik, saya bisa memaparkan banyak ilustrasi dan contoh-contoh dalam kehidupan.

Tahun 1990-an, saya menajdi guru di SMAN 1 Lintau. Saya tidak ingin menjadi guru kebanyakan yang aktifitasnya sangat monoton dan tidak bervariasi- pulang ke sekolah, masuk kelas dan mengajar dengan metode konvensional. Saya ingin menjadi guru dengan kepintaran berganda- guru, menguasai bidang studi, menguasai seni berkomunikasi, menguasai bahasa asing yang lain dan trampil dalam menulis. Untuk itu saya membaca banyak buku seputar paedagogy, psikologi, filsafat, biografi dan kisah kisah pencerahan dari orang lain. Akhirnya kemampuan dan energi menulis saya makin meningkat.

Setiap minggu saya mampu menulis satu atau dua artikel per-minggu. Saya memutuskan untuk mempublikasikanya pada Koran-koran di Sumbar. Saat itu ada tiga Koran yaitu Canang, Haluan dan Singgalang. Tahun 1992 tulisan saya pertama terbit di Koran Singgalang engan judul “Melacak pergaulan remaja dan tidak perlu frustasi bila gagal masuk perguruan tinggi”. Saya sangat bahagia dan energi menulis semakin bertambah, saya terus mengirim artikel ke Koran-koran. Bila dipublikasi saya tentu senang dan kalau ditolak saya berusaha untuk tidak kecewa apalagi sampai menjadi frustasi. Frustasi tentu bisa membunuh kreatifitas menulis dan energi untuk melakukan aktifitas lain.

Di awal tahun 1990-an ada beberapa orang asing dari Perancis- Francoise Brouquisse, Anne Bedos dan Louis Deharveng. Mereka bertugas di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta dan melakukan penelitian tentang hutan tradisionil di Lintau. Orang- orang Perancis tersebut kemudian menjadi teman baik saya dan mereka datang ke Sumatra dan berkunjung ke Rumah saya. Mereka membatu saya dalam mempelajari bahas Perancis dan meminta saya menulis untuk dipublikasi dalam. Dengan demikian tulisan saya tentang parawisata juga dipublikasi pada journal mereka, speleologie,di kota Tarbes, Perancis.

Ternyata ada manfaat menulis dalam pengembangan karir saya sebagai guru. Tahun 1998 ada seleksi guru teladan (sekarang guru berprestasi). Porto folio penuh dengan klipping artikel-artikel dan tulisan saya dalam bentuk lain, seperti resensi buku. Kemampuan menguasai dua bahasa asing, Inggris dan Perancis, dan skor ujin tulis membuat saya bisa mewakili kecamatan Lintau Buo dan selanjutnya untuk tingkat Kabupaten Tanah Datar untuk seleksi guru Teladan. Di tingkat Provinsi, saya masuk nominasi dan akhirnya tahun 1998 saya tercatat sebagai guru teladan Sumatera Barat dalam usia tiga puluh tahun.

Tahun 2005, saya mutasi ke kota Batusangkar dan bertugas di sekolah baru pada sekolah “Pelayan Unggul” satu atap SMP-SMA unggul, yang mana kemudian berubah nama menjadi SMP Negeri 5 Batusangkar dan SMA Negeri 3 Batusangkar. Berdomisili di kota batusangkar membuat saya mudah bersentuhan dengan tekhnologi- computer dan internet. Saya terus menulis dan menyalurkan tulisan lewat internet, mengirim artikel ke berbagai Koran lewat e-mail. Kemudian saya juga membuat situs gratisan lewat blogspot. Sebetulnya ada beberapa bentuk blog gratisan lain seperti wordpress dan multiply. Namun saya suka fitur blogspot. . Situs saya bernama http://penulisbatusangkar.blogspot.com/

Tahun 2006, saya memperoleh beasiswa untuk mengikuti program pascasarjana di Universitas Negeri Padang. Kemampuan menulis membuat kuliah lancar dan saya bisa selesai pendidikan pada Pascasarjana. Kemampuan menulis membuat tesis saya bisa selesai lebih cepat, saya wisuda pada pertengahan tahun 2008.

Issue sertifikasi untuk guru professional pun bergulir dan segera menjadi realita. Bagi yang mampu memenuhi angka atau skor porto folio bisa lulus dan memperoleh sertifikasi sebagai guru professional. Saya mengetik ulang semua artikel yang pernah diterbitkan pada Koran-koran. Artikel yang telah diketik ulang saya kirim lagi ke Koran, tentu saja diedit lagi. Semuanya terbit lagi dan saya memperoleh honorarium lagi. Saya juga mempostingkan tulisan tadi dalam blogspot saya dan kumpulan artikel yang pernah dipublikasikan membuat saya bisa lulus sertifikasi lewat portofolio. Betul-betul dana sertifikasi yang telah saya terima membuat saya dan keluarga menjadi lebih sejahtera, bisa membeli laptop dan memperbaiki bangunan rumah.

Saya ingin menjadi penulis buku dan tidak harus menulis buku tebal dari awal sampai akhir sebanyak 250 halaman. Saya menseleksi beberapa tulisan yang sama temanya menjadi satu buku. Temanya tentang pendidikan dan saya beri judul: SCHOOL HEALING MENYEMBUHKAN PROBLEM PENDIDIKAN. Bulan Februari 2009 ini saya punya rencana untuk menyerahkan pada teman untuk diterbitkan di Provinsi Riau, namun lebih dahulu ada telepon dari Jogjakarta- penerbit Pustaka Insan Madani- ingin mencetak dan meberbit naskah buku atau tulisan saya. Saya menyetujui. Insyaallah, menurut pihak penerbit bahwa dalam bulan Agustus 2009 ini buku saya sudah siap cetak dan siap untuk diluncurkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Moga-moga bermanfaat oleh masyarakat.

Kemampuan menulis ternyata adalah sebuah keterampilan. Semua orang bisa menjadi penulis asal dia banyak berlatih dan menyenangi aktifitas menulis. Menulis bisa mendatangkan manfaat. Penulis bisa berbagi ide dan opini dengan pembaca, bisa memperoleh honor dan sangat membantu bagi guru untuk memperoleh skor portofolio untuk sertifikasi guru. Penulis artikel bisa mengembangkan diri menjadi penulis buku dan memperoleh royalty pada akhir tahun.

Selasa, 01 Februari 2011

Lirik lagu Nightmare _ A7X

Nightmare

Now your nightmare comes to life.

Dragged you down below
Down to the devils show
To be his guest forever
Peace of mind is less than never

Hate to twist your mind
But God ain’t on your side
An old acquaintance severed
Burn the world your last endeavor

Flesh is burning
You can smell it in the air
Cause men like you have such an easy soul to steal

So stand in line while they ink numbers in your head
Your now a slave until the end of time here

Nothing stops the madness turning, haunting, yearning pull the trigger

You should have known
The price of evil
And it hurts to know that you belong here
Yeah
Oooooooh
It’s your fucking nightmare
While your nightmare comes to life

Can’t wake up in sweat
Cause it ain’t over yet
Still dancing with your demons
Victim of your own creation

Beyond the will to fight
Where all that’s wrong is right
Where hate don’t need a reason
Loathing self-assassination

You’ve been lied to
Just to rape you of your sight
And now they have the nerve to tell you how to feel

So sedated as they medicate your brain
And while you slowly go insane they tell ya
“Given with the best intentions, help you with your complications”

You should have known
The price of evil
And it hurts to know that you belong here
Yeah
No one to call
Everybody to fear
Your tragic fate
Is looking so clear
Yeah
Oooooooh
It’s your fucking nightmare

(Break)

(Maniacal laughter)
Fight. not to fail
Not to fall
Or you’ll end up like the others

Die, die again
Drenched in sin
With no respect for another

Down, feel the fire
Feel the hate
Your pain is what we desire

Lost, hit the wall
Watch you crawl
Such a replaceable liar

And I know your hear their voices
Calling from above
And I know they may seem real
These signals of love
But our life’s made up of choices
Some without appeal
They took for granted your soul
And it’s ours now to steal

As your nightmare comes to life

You should have known
The price of evil
And it hurts to know that you belong here
Yea
No one to call
Everybody to fear
Your tragic fate
Is looking so clear
Yeah
Oooooooh
It’s your fucking nightmare

Jumat, 28 Januari 2011

Lowongan Pekerjaan : Dibutuhkan Tentor IPA

Mari bergabung bersama bersama kami “ Lembaga Bimbingan Belajar TIANI”
Perum Gondang manis Bae Kudus
Jl. Dwarawati 7 No. 9 Rt 10 Rw 6
Telp (0291) 3440311
Sms 081 391 099 109


Lembaga bimbingan belajar TIANI merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dengan misi “ Menjadi fasilitator dalam mengeluarkan dan mengembangkan kemampuan dan bakat anak “
Kami memberi kesempatan pada para profesional muda yang memiliki motivasi tinggi dan dinamis untuk bergabung dalam tim terbaik sebagai TENAGA PENGAJAR UNTUK MATA PELAJARAN :

1. MATEMATIKA (untuk mengajar anak SD, SMP, SMA )
2. IPA (untuk mengajar mapel IPA anak SD, SMP, SMA )

Spesifikasi pendidikan :
1. MATEMATIKA adalah S1 Pend. Matematika / S1 Matematika / mahasiswa jurusan matematika.
2. IPA adalah S1 Pend. Kimia / S1 Pend. Biologi / S1 Pend. Fisika / yang masih kuliah pada jurusan tersebut baik pendidikan maupun murni.

Cara pendaftaran :
1. Registrasi via SMS ke 081 391 099 109. Ketik : Nama_Fakultas/Jurusan/Semester_Alamat_ No HP_Kode pelajaran.
2. Mengikuti seleksi dengan membawa berkas : Surat lamaran, Curiculum vitae, materai 6.000, Foto warna 3x4 2 lembar, Fotocopy KTM, KTP, SIM, KHS semester 1-2 untuk S1 menyertakan ijazah dan transkrip.
3. Tempat dan waktu seleksi akan dikonfirmasikan melalui SMS.

PENEMPATAN DI KUDUS

Senin, 03 Januari 2011

Happy New Year 2011

“ … tahun 2011 kita buka lembar
baru dengan perbuatan,hal
yang baik … “ (little dhe_1.1.11_10:25 pm)


Tahun baru telah datang dan gemerlap pesta kembang api telah lewat. Namun coba flash back banyak luka dan kebahagiaan yang telah terjadi. Kata-kata diatas lebih dari sekedar ucapan. Kata-kata itu harus dapat menginspirasi kita untuk bergerak. Kita harus peka terhadap apa yang sedang kita alami. Seiring berlalunya 2010 kita tinggalkan nightmare yang selalu membayang-bayangi. 2011 penuh dengan harapan baru. Buat daftar apa saja yang ingin dicapai di tahun ini, tanyakan ke diri sendiri apakah kita siap dan bulatkan tekat.

Selamat datang 2011, bumi semakin tua, semoga kreatifitas kita selalu hidup, dewasakan lah pikiran kita, berikan yang terbaik. Simaklah apa yang dikatakan Mario teguh “Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah”.

Ketika kita mendapatkan semangat kita kembali, berlarilah !!! jangan tunda sampai semangat itu hilang lagi. Saat kita terjatuh, pikirkanlah untuk bangkit kembali. Apapun permaslahan yang sedang terjadi, semua pasti akan ada jalan keluar. Jika saat ini kita belum juga mendapatkan jalan keluar, mungkin memang belum saatnya masalah itu untuk say goodbye dengan kita. Saat pikiran kita penat, istirahatlah. Lupakan semua untuk sejenak. Setiap permasalahan akan membawa kita ketitik pendewasaan. Bersyukurlah kita yang selalu mendapat masalah. Jalani dengan sabar dan introspeksi adalah kata yang paling tepat.

Pemasaran Produk

Kita sering mendengar istilah “ pembeli adalah raja”. Dalam ilmu ekonomi hal ini adalah benar. Seorang produsen akan berpikir ratusan kali bagaimana untuk dapat menjual produknya kepada masyarakat. Jangan sampai produk yang telah dibuat akan kalah bersaing dengan produk yang telah beredar di masyarakat.

Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan pemasar untuk menjalankan kegiatan bisnis (profit maupun non profit) guna memenuhi kebutuhan pasar akan barang dan jasa, menetapkan harga, mendistribusikan serta mempromosikan melalui proses pertukaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Untuk memasarkan barang kita harus jeli. Tujuan awal dari pemasaran adalah kita mengenalkan barang / produk baru kepada masyarakat. Setelah masyarakat mengenal produk kita diharapkan mereka akan tertarik untuk mencoba. Berawal dari mencoba itulah lama-lama mereka akan berlangganan jika memang dirasa cocok. Proses pengenalan tersebut membangun ketertarikan masyarakat terhadap produk.

Dari kegiatan pengenalan tersebut dapat digunakan oleh produsen untuk menganalisa kembali produknya. Analisisnya dapat berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh produk. Maka dari itu pemasaran diharapkan semenarik mungkin, bisa dari penampilan kemasan, penetapan harga, kualitas dan yang tidak kalah penting adalah sasaran produk. Sasaran adalah untuk siapa produk tersebut dibuat, untuk kalangan menengah keatas kah atau menengah kebawah.

Para produsen sepakat bahwa iklan adalah jalan pemasaran terbaik. Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk menyaksikan tayangan televisi saat luang sangat tinggi. Melalui iklan televisi produsen dapat memperkenalkan produknya. Mengenai sasaran mari kita coba aplikasikan dengan iklan yang telah ada : untuk iklan rokok cobalah perhatikan antara iklan satu dengan merk rokok yang lain. Ada beberapa rokok yang memang sasaran pasarnya adalah masyarakat menengah kebawah dan ada yang menangah keatas. Dalam iklan rokok yang sasaran kelas menengah kebawah menggambarkan produk tersebut merangkul semua masyarakat (khususnya masyarakat bawah) dan hangat ditengah-tengah mereka. Sedangkan rokok dengan sasaran kelas menengah keatas iklan yang divisualkan akan terasa elegant sesuai dengan kelas harga yang dipatok tinggi.

Selain itu coba perhatikan lagi, disetiap iklan produk pasti akan diiriingi dengan kata-kata yang menjadi sebuah icon produk tersebut. Sebagai contoh indomie “seleraku”, extra joss “rosa”, Suzuki smash “sigesit irit”, mobil Honda “the power of dreams”, Polytron “the sign of quality”, dll. Itu adalah salah satu cara untuk mendekatkan produk dengan calon konsumen dan merupakan penggambaran dari produk tersebut.

Pemasaran sangat menghargai kesetiaan pelanggan. Setiap saran dan perubahan yang terjadi pada pelanggan sangat diperhatikan oleh produsen. Jadi pemasaran bukanlah hanya diartikan sekedar cara menjual. Justru sebaliknya, penjualan adalah sebagian dari kegiatan pemasaran.

Minggu, 05 Desember 2010

Transparansi Suku Bunga

Kebijakan Bank Indonesia menuntut transparansi suku bunga (9/10) banyak menuai pendapat yang beragam dari para kalangan. Banyak yang menyambut secara positif namun juga tidak sedikit pula yang beranggapan kebijakan tersebut tidak akan berjalan. Sejauh mana kebijakan tersebut akan berjalan dan bagaimanakah respon yang akan diberikan masyarakat terhadap kebijakan ini?
Permasalahan yang akan dilihat adalah :
1.Bagaimana kebijakan tersebut bisa lahir.
2.Tujuan BI mengeluarkan kebijakan tersebut.
3.Respons terhadap kebijakan tersebut.

Dengan munculnya kebijakan tersebut akankah dapat membawa kemajuan yang spesifik dibidang perbankan, dan bagaimana pelaksanaannya? akankah memang dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kebijakan BI tersebut memang dianggap oleh sebagian kalangan sangat bermanfaat dan sangat bagus. Namun disisilain, bagi para bankir mereka berpendapat kebijakan terebut akan memberikan dampak persaingan antar bank yang ketat. Justru hal ini akan membawa dampak persaingan yang tidak sehat, terbalik dari tujuan awal yang dikatakan sebagai pembangkit bank untuk bersaing secara sehat. Mereka juga berpendapat pelaksanaan dari kebijakan tersebut akan sulit karena tiap bank mempunyai cara masing-masing dalam menentukan besarnya suku bunga. Antar bank pasti akan mempunyai besaran suku bunga yang berbeda. Perhitungan penentuan suku bungan bank kecil dan bank besar jelas akan berbeda.

Bank Indonesia sebagai bank sentral memang sudah seharusnya untuk selalu mengontrol semua bank-bank yang ada di Indonesia. Kontrol tersebut memang sangat kompleks dan memang memuat segala segi, termasuk pengendalian suku bunga. Transparansi suku bunga dianggap sebagai salah satu cara yang dapat menurunkan tingkat bunga dari masing-masing bank. Dengan mempublikasikan tingkat suku bunga mereka, maka mereka tidak akan sesuka hati dalam menentukan besarnya bunga atau beban yang ditanggung oleh nasabah.

Berbagai pandangan muncul seiring dengan kebijakan tersebut mulai digulirkan sebagai wacana publik. Semua mempunyai pendapat masing-masing. Hal yang sangat diharapkan adalah dengan adanya kebijakan ini dapat menjadikan perbankan Indonesia semakin baik. Semua pendapat yang banyak berkembang dimasyarakat perlu diolah dan perlu dipertimbangkan sebagai pedoman pelaksanaan kebijakan ini.

Pelaksanaan kebijakan ini harus selalu diawasi agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan dipojokkan. Semua harus dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Jangan sampai pelaksanaannya nanti akan mengundang pertanyaan dari berbagai kalangan. Bank Indonesia harus dapat membuat kinerja masing-masing bank menjadi lebih produktif. Bank Indonesia harus tegas dalam menjalankan kebijakan yang telah dibuatnya. BI harus mempunyai peraturan yang tegas untuk memberlakukan kebijakannya kepada semua bank.

A.Bagaimana Kebijakan Transparansi Suku Bunga Dapat Lahir
Suatu kebijakan sebelum dilahirkan pasti akan melalui tahap atau poses yang panjang dan rumit. Tentu ada suatu hal yang melatar belakangi munculnya kebijakan BI tersebut. Pada awalnya BI menganggap bahwa masih terdapat beberapa bank yang belum transparan dalam mengelola keuangan terutama pada suku bunga bank. Pada era sekarang transparansi merupakan hal yang dianggap wajib. Transparansi akan memberikan gambaran yang umum, luas serta dapat dianggap sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban terhadap publik. Publik akan memberikan penilaian mereka sendiri terhadap hasil dari apa yang telah ditransparankan oleh pihak bank.

Selama ini nasabah masih buta terhadap suku bunga bank dan beban biaya yang dikenakan oleh bank pilihannya. Nasabah hendaknya tahu akan beberapa risiko dan apa yang seharusnya dilakukan terhadap bank pilihannya. Namun tanpa adanya transparansi maka nasabah tidak mengetahui apapun tentang suku bunga bank. Mereka hanya akan tahu besarnya rupiah yang dikenakan, tetapi tidak tahu rincian dari masing-masing biaya tersebut. Bank harus mampu menyajikan transparansi yang sehat dan dapat diterima oleh masyarakat luas. Bank tidak boleh membebankan biaya yang terlalu berlebihan kepada nasabah.

Dari berbagai permasalahan diatas, BI memberi himbauan agar semua bank melakukan transparansi kepada publik. Transparansi tersebut dapat melalui Koran atau internet sehingga nasabah dapat mengetahui dan calon nasabah dapat menentukan pilihan. Namun dengan adanya kebijakan tersebut tidak sepenuhnya permasalahan yang ada dapat terjawab. Ada pihak yang menyambut dengan baik, ada juga pihak yang memunculkan pertanyaan baru.

B.Tujuan BI Mengeluarkan Kebijakan Transparansi Suku Bunga
Bank Indonesia mempunyai beberapa tujuan dalam menetapkan kebijakan transparansi suku bunga bank. Tujuan yang paling umum adalah menciptakan iklim perbankan yang transparan, sehingga dapat membawa bank-bank kearah persaingan yang sehat. Tujuan yang lebih spesifik dapat dijabarkan antara lain agar perbankan diharapkan bisa lebih transparan soal risiko, suku bunga kredit dan beban biaya lainnya yang dibebankan kepada nasabah. Nasabah dapat dikatakan sebagai inti dari kegiatan perbankan. Tanpa adanya nasabah maka kegiatan perbankan tidak akan bisa berjalan. Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali. Maka didalam dunia perbankan nasabah harus sangat diperhatikan. Mereka harus tahu sedetail mungkin tentang hal yang berkaitan dengan dana mereka. Modal suatu bank adalah kepercayaan dari nasabah.

Tujuan lain yaitu sektor riil dapat mendapatkan bunga yang rendah. Hal ini dikarenakan bank-bank yang mematok suku bunga tinggi akan perlahan menurunkan tingkat suku bungan mereka. Dengan adanya transparansi akan membawa nasabah untuk mudah mengetahui karakter dari masing-masing bank. Akan terlihat mana bank yang bersuku bunga tinggi dan mana bank yang bersuku bunga rendah. Para nasabah tentunya akan menyukai bank yang bersuku bunga rendah.

Dengan kata lain, adanya transparansi akan mendorong peluang negosiasi antara nasabah dan bank, mekanisme pasar akan terbentuk. Nasabah akan berpikir dengan bijak sebelum dia nanti memilih salah satu bank untuk dipercaya sebagai partner dalam menyimpan uangnya. Jika dilihat sepintas maka kebijakan BI ini sangat bagus, karena dapat melindungi para nasabah dan dapat memberikan pelajaran kepada nasabah agar tidak sembarangan dalam menentukan pilihan.

C.Respons Terhadap Kebijakan Transparansi Suku Bunga
Seperti yang telah diuraikan diatas, jika ditinjau secara umum tujuan dari Bank Indonesia sangat bagus. Transparansi akan membuat bank berlomba-lomba memberikan pelayanan yang baik terhadap nasabahnya terutama disektor suku bunga bank. Hal ini dianggap sebagai segi positif dengan adanya transparansi suku bunga. Seiring adanya berita kebijakan transparansi maka banyak pihak yang member tanggapan yang sangat bagus. Beberapa kalangan menilai transparansi ini akan membawa dampak yang bagus dalam dunia perbankan Indonesia. Dengan adanya transparansi akan membuat para bank menurunkan tingkat suku bunga mereka. Setiap bank yang mempunyai nilai suku bunga yang tinggi akan merasa kalah dengan bank-bank yang bersuku bunga rendah.

Penurunan suku bunga bank sangat menguntungkan nasabah dan merupakan salah satu perlindungan terhadap nasabah. Transparansi akan memberikan tanggung jawab tersendiri kepada pihak bank untuk memproklamirkan pengelolaan suku bunganya. Beberapa pihak menganggap hal ini merupakan hal yang bagus karena dapat menguntungkan nasabah. Beberapa pihak juga mengatakan bahwa transparansi akan membawa dampak persaingan perbankan yang sehat. Untuk para nasabah jelas mereka akan mengatakan bahwa transparansi sangat membantu mereka dalam menafsirkan keadaan bank yang mereka pilih.

Lain halnya dengan para nasabah, para bankir mengatakan transparansi justru akan membuat persaingan antar bank semain ketat. Menampilkan tingkat suku bunga secara detail kepada publik akan menjadikan nasabah menjadi bingung. Pemahaman nasabah yang beda-beda maka akan menjadikan penafsiran yang berbeda dikalangan nasabah. Memang diakui bahwa tiap bank mempunyai suku bunga bunga kredit yang berbeda-beda, tergantung dari jenis dan resiko kredit yang didanai. Beberapa bank enggan mengumumkan suku bunga kredit mereka karena perhitungan cost of found masing-masing bank berbeda. Beberapa komponen lain penentu suku bunga bank antara lain biaya dana, perhitungan premi risiko, dan overhead cost.

Beberapa pandangan diatas menuntut Bank Indonesia agar bekerja ekstra jika memang benar-benar ingin memberlakukan kebijakan transparansi suku bunga tersebut. Solusi yang mungkin untuk diterapkan adalah struktur biaya perbankan akan diseragamkan, tetapi besaran overhead cost dan penentu suku bunga diserahkan pada masing-masing bank. Bank Indonesia harus mempunyai sanksi tegas bagi bank yang melanggar kebijakan tersebut. Sanksi tersebut dapat berupa tidak meloloskan fit and proper test bagi direksi bank yang gagal menjalankan kebijakan BI itu dan juga tidak memperpanjang sertifikat bank tersebut.

Perlu ditegaskan bahwa posisi BI disini adalah sebagai regulator dan masyarakat pemilik dana berhak tahu kebenaran dana yang tersimpan di bank.